Harianjogja.com, JOGJA-Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Jogja mendeteksi 15 titik genangan yang muncul setiap kali hujan deras turun di wilayah tersebut.
"Penyebab munculnya genangan di belasan lokasi tersebut di antaranya tidak ada saluran air di sepanjang jalan atau masalah klasik yaitu sampah yang menyumbat drainase," kata Kepala Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Jogja, Toto Suroto, Selasa (21/1/2014).
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Menurut dia, jumlah genangan yang kini terdeteksi di Kota Jogja pascahujan sudah berkurang cukup banyak bila dibanding jumlah genangan yang terdeteksi pada 2004 sebanyak 125 titik.
Genangan yang muncul usai hujan deras tersebut, lanjut Toto, biasanya akan surut dengan sendirinya dalam waktu 10 hingga 40 menit tergantung luas dan kedalaman genangan.
"Titik genangan yang muncul saat ini, bisa saja titik lama tetapi ada juga titik-titik genangan baru. Rata-rata kedalaman genangan antara 20 hingga 40 centimeter," ungkapnya.
Lokasi di Kota Jogja yang masih terdeteksi sebagai titik genangan, di antaranya Jalan Kusumanegara, Jalan Batikan, Jalan Gambiran, Jalan Kenari dan Jalan Babaran.