Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Ketua Majlis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Sidarto Danusubroto merasa kecewa melihat spanduk bertuliskan larangan merayakan Natal di salah satu tempat di saat berkunjung ke Kabupaten Sleman, kemarin. Dia mengaku prihatin masih ada warga yang belum menyadari keberagaman.
Sidarto menyatakan, semua warga negara harus menyadari bahwa Indonesia adalah negara pancasila, negara keberagaman, semua harus menghormati keyakinan agama dan kepercayaannya.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
“Saya minta aparat untuk menurunkannya. Semua umat berhak merayakan keyakinannya,” tegas Sidarto seusai memberi sambutan dalam acara Persiapan Pemantapan Gunungkidul Internasional Festifal (GIFt) di Balai Desa Wiladeg, Kecamatan Karangmojo, Minggu (22/12).
Sidarto meminta aparat penegak hukum agar tidak mentolelir sedikit pun atas tindakan kelompok tertentu yang bisa memecah belah bangsa. Menjelang perayaan Natal, besok, politisi senior PDIP juga minta aparat penegak hukum untuk menjaga keamanan dan kenyamanan umat kristiani dalam melaksanakan keyakinannya.
“Kita harus menghargai keyakinan orang lain. Saya sebagai umat Islam juga sering memberikan sambutan dalam acara Natal,” ucap Sidarto.
Ketua GIFt Bambang mengatakan, Gunungkidul sebagai kawah candradimuka siap menghadapi internasional festival kebudayaan 2014 mendatang. Program tersebut, kata Bambang bahkan sudah masuk dalam program kerja MPR karena kebudayaan menajdi salah satu perekat bangsa.