regional
Langganan

Keterlaluan, Wartawan Surabaya Dianiayai saat Liputan Penyegelan Diskotek - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Newswire  - Espos.id Regional  -  Sabtu, 21 Januari 2023 - 17:44 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi penganiayaan terhadap wartawan. (Dok. Solopos)

Esposin, SURABAYA -- Sejumlah wartawan di Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim), mengalami penganiayaan dari belasan preman saat meliput kegiatan penyegelan Gedung Diskotik Ibiza Club, Jumat (20/1/2023) siang. Atas peristiwa itu, mereka pun melaporkan kasus tersebut ke Polrestabes Surabaya.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan, mengaku telah menerima laporan dari sejumlah wartawan yang menjadi korban penganiayaan itu. "Akan kami tindak lanjuti," tegas Yusep.

Advertisement

Sejumlah wartawan yang menjadi korban penganiayaan adalah fotografer Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA, Didik Suhartono; fotografer INEWS.com, Ali Masduki; reporter INEWS, Firman Rachmanudin; reporter Beritaregional.com, Anggadia; dan reporter Lensaindonesia.com, Rofik.

Para wartawan tersebut mengaku mendapat intimidasi saat meliput kegiatan aparat Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Satpol PP Pemprov Jatim) yang hendak melakukan penyegelan di Gedung Diskotik Ibiza Club, Jalan Simpang Dukuh Surabaya, pada Jumat siang sekitar pukul 14.00 WIB.

Advertisement

Para wartawan tersebut mengaku mendapat intimidasi saat meliput kegiatan aparat Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Satpol PP Pemprov Jatim) yang hendak melakukan penyegelan di Gedung Diskotik Ibiza Club, Jalan Simpang Dukuh Surabaya, pada Jumat siang sekitar pukul 14.00 WIB.

"Awalnya kami menunggu kegiatan penyegelan Satpol PP Pemprov Jatim itu di sebuah warung yang berlokasi di depan Gedung Diskotik Ibiza Club. Lalu datang seorang perempuan marah-marah dan meminta kami untuk naik ke lantai 5 Gedung Diskotik Ibiza Club menemui seseorang bernama Wahyu," kata Firman, salah seorang korban penganiayaan.

Meski demikian, para wartawan Surabaya itu menolak perintah perempuan tersebut. "Karena kami sedang menunggu untuk wawancara doorstop dengan pimpinan Satpol PP yang masih sedang melakukan penyegelan," ujar Firman.

Advertisement

"Kami tetap menolak. Karena kami ingin mewawancarai doorstop dengan dinas terkait," kata Firman.

Adu mulut pun terjadi. Belasan orang yang diduga dari pihak diskotek itu kemudian menghampiri dan melakukan pemukulan kepada sejumlah wartawan Kota Surabaya itu secara bertubi-tubi.

"Sekitar pukul 15.20 WIB, kami memutuskan mundur karena semakin banyak massa yang tersulut emosinya. Namun sepeda motor Angga dan Rofik ditahan oleh massa," ujar Firman.

Advertisement

Usai melapor ke Polrestabes Surabaya, para wartawan tersebut melakukan visum di Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Daerah Jawa Timur, Jalan Ahmad Yani Surabaya.

 
Advertisement
Imam Yuda Saputra - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif