Kanalsemarang.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berupaya mewujudkan ketahanan pangan pada tiga tahun mendatang dengan menggunakan sistem pertanian mekanis yang merupakan bentuk kerja sama dengan Kementerian Pertanian.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
"Sistem pertanian mekanis adalah sistem dengan model hamparan dan minimal hamparan lahan pertanian yang dibutuhkan seluas 100 hektare," kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo seperti dikutip Antara, Minggu (30/11/2014).
Ganjar menjelaskan bahwa dari 35 kabupaten/kota di Jateng, Kabupaten Sukoharjo menjadi daerah yang saat ini sudah menyiapkan lahan untuk sistem pertanian mekanis.
Menurut dia, dengan menggunakan sistem pertanian mekanis atau sistem hamparan maka hasil produktivitas para petani dapat mengalami peningkatan.
"Sistem pertanian mekanis akan mulai diterapkan pada tahun 2015 di beberapa daerah," ujar politikus PDI Perjuangan itu.
Selain Kabupaten Sukoharjo, ada empat daerah yang tertarik melakukan sistem pertanian mekanis, yaitu Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Klaten, dan Kabupaten Banyumas.
"Meskipun Kabupaten Sukoharjo sudah siap untuk menjalankan sistem tersebut. Namun, saat ini 'galengan' di lahan tersebut belum dibersihkan dan untuk urusan teknisnya akan dimulai tahun depan," katanya.
Terkait dengan penerapan sistem pertanian mekanis, Ganjar mengaku bahwa pihaknya akan melakukan "land consolidation" antarpetani pemilik lahan yang dilanjutkan pemberian berbagai bantuan kepada petani tersebut.
"Pemprov Jateng akan menyediakan peralatan, pupuk, teknologi, dan kebutuhan lainnya dengan harapan produktivitas pertanian dapat 'nendang'," ujarnya.
Ganjar mengungkapkan bahwa Pemprov Jateng yang bekerja sama dengan Perhutani dan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Jogja sedang menyiapkan sistem pertanian tanaman pangan untuk menunjang ketahanan pangan.
"Nantinya, tanaman pangan berupa kedelai akan ditanam di sela-sela pepohonan milik Perhutani agar komoditasnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di Jateng," katanya.