Semarangpos.com, SEMARANG – Dewan Kesenian Semarang (Dekase) menyambut gembira kebijakan Pemkot Semarang yang akan merevitalisasi Gedung Oudetrap menjadi gedung kesenian baru di Kota Semarang. Keberadaan gedung yang terletak di kawasan Kota Lama itu pun diharapkan bisa memberikan solusi minimnya ruang seni di Kota ATLAS (Aman, Tertib, Lancar, Asri, dan Sehat) itu.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Ketua Dekase, Handry T.M., menyebutkan saat ini ruang kesenian untuk seniman Kota Semarang memang masih minim. Ruang kesenian milik Pemkot Semarang yang kerap dimanfaatkan untuk agenda kesenian baru di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS). Meski demikian, karena minim, tak jarang berbagai agenda kesenian seringkali bertabrakan di TBRS.
“Harapan kami Gedung Oudetrap bisa segera selesai. Informasi yang saya terima pembangunannya selesai Desember ini,” terang Handry saat berbincang dengan Semarangpos.com di kawasan TBRS, Semarang, Senin (21/8/2017).
Gedung Oudetrap yang saat ini tengah direvisi dengan menghabiskan anggaran sekitar Rp10 miliar rencana digunakan sebagai pusat informasi pariwisata, galeri kesenian, dan ruang berekspresi bagi anak-anak muda secara terbuka.
Di bangunan yang luasnya mencapai 1.000 meter persegi itu akan ada pusat informasi pariwisata di bagaian depan. Sementara, bagian belakang digunakan sebagai ruang publik.
“Di bagian belakang Gedung Oudetrap itu nantinya yang bisa digunakan untuk kesenian, seperti teater atau pertunjukkan musik,” tutur Handry.
Handry menambahkan Semarang memang perlu menambah ruang publik untuk kesenian. Ia menilai kesenian di Kota Semarang saat ini kurang diperhatikan, padahal kesenian merupakan salah satu faktor penunjang bagi sektor pariwisata.
“Masak, kita kalah sama Boyolali. Di Boyolali, ruang seni sekarang cukup banyak,” tutur Handry.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya