Esposin, SEMARANG -- Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah atau Jateng telah meluncurkan Kamus Budaya Jawa dalam bentuk digital. Hal itu diungkapkan Kepala Balai Bahasa Jateng, Ganjar Harimansyah, saat menggelar Seminar Daring bertajuk Pemertahanan Bahasa Daerah Melalui Pengembangan Kamus Digital yang digelar Sabtu (19/2/2022).
"Kamus Budaya Jawa versi digital sebenarnya sudah kami buat akhir tahun kemarin. Akan tetapi, baru pada kesempatan ini kami luncurkan dalam rangka menyambut Hari Bahasa Ibu Internasional," ujar Ganjar, Senin (21/2/2022).
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Ganjar mengatakan Kamus Budaya Jawa yang dibuat secara digital bukanlah satu-satunya luaran yang telah dicapai Balai Bahasa Jateng dalam upaya mempertahankan bahasa Jawa. Kamu lain yang telah diterbitkan antara lain, Kamus Bahasa Jawa Banyumasan-Indonesia, Kamus Bahasa Jawa Tegal-Indonesia, Kamus Indonesia-Jawa, dan Kamus Saku Jawa-Indonesia untuk Sekolah Dasar.
Baca juga: Balai Bahasa Provinsi Jateng Dukung Pengembangan Kurikulum Bahasa Jawa
Dalam seminar daring tersebut turut hadir lima narasumber, yakni Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Imam Budi Utomo; Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng yang diwakili Pamong Budaya, Sulistiono; Ketua Pusat Unggulan dan Iptek Javaologi Universitas Sebelas Maret (UNS), Prof. Sahid Teguh Widodo; Dekan Fakulitas Ilmu Budaya Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Dr. Raden Arief Nugroho; dan Ketua Program Studi Teknik Informatika, Dr. Muljono.
KBBI
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Prof. E. Aminudin Aziz, mengatakan kamus merupakan hasil rekaman peradaban manusia. Kamus yang baik adalah kamus yang selalu dimutakhirkan. Oleh karena itu, ia pun menyambut baik peluncuran Kamus Budaya Jawa dalam bentuk digital tersebut.“KBBI juga telah beberapa kali mengalami pembaruan. Jika kita lihat, KBBI edisi yang pertama dengan yang sekarang sudah berbeda. Jumlah lemanya terus bertambah,” kata Aminudin.
Sementara itu, Ketua Pusat Unggulan dan Iptek Javanologi UNS Solo, Prof. Sahid Teguh Widodo, memberikan apresiasi terhadap Balai Bahasa Jateng yang telah meluncurkan Kamus Budaya Jawa versi digital. “Adanya kamus digital merupakan loncatan ilmu pengetahuan yang sangat luar biasa,” ungkapnya.
Baca juga: Tamara Bleszynski Persoalkan Arti Perempuan di Kamus Bahasa Indonesia Ini
Dekan Fakultas Imu Budaya Udinus, Dr. Raden Arief Nugroho, menyatakan kampusnya tetap berkomitmen ikut melestarikan bahasa dan budaya Jawa meskipun tidak memiliki jurusan Bahasa Jawa. Udinus membidik generasi muda dalam upaya pelestarian tersebut. Hal itu dilakukan dengan memanfaatkan teknologi karena generasi milenial merupakan generasi yang dekat dengan dunia teknologi.
“Kami telah membuat siaran televisi berbahasa Jawa, e-gamelan, gamelan metaverse, dan aplikasi verifikator batik. Semua itu berbasis teknologi,” tutur Arief.
Kepala Program Studi Teknik Informatika Udinus, Dr. Muljono, mengatakan pihaknya sudah mengembangkan teknologi untuk menunjang kehidupan bahasa dan budaya Jawa, salah satunya adalah Kamus Budaya Jawa berbasis mobile dan web. Kamus tersebut hasil kerja sama antara Udinus dan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah.