Harian Jogja.com, SLEMAN—Polres Sleman masih menempatkan Kecamatan Depok sebagai daerah dengan angka kerawanan kamtibmas paling tinggi. Salah satu yang perlu diantisipasi yakni bentrok antarwarga serta tindakan kriminalitas.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Kasat Reskrim Polres Sleman, AKP Heru Muslimin, menyatakan kerawanan di Kecamatan Depok terjadi karena wilayah itu dihuni masyarakat dengan latar belakang heterogen. Selain itu Depok termasuk kecamatan menuju metropolitan yang berbatasan langsung dengan Kota Jogja.
"Depok masih paling rawan kamtibmasnya," ungkap Heru saat ditemui Harian Jogja.com, Senin (23/9/2013).
Salah satu langkah antisipasi yakni dengan mempertimbangkan perizinan setiap kegiatan. Jika menimbulkan dampak signifikan, maka bisa jadi tidak diberi izin.
Heru menambahkan, minuman keras (miras) menjadi rating tertinggi pemicu kriminalitas. Termasuk kasus bentrok kalasan beberapa waktu lalu. "Kasus pembunuhan anak punk, kasus pembunuhan di Gamping dan kasus lain dipengaruhi minuman keras, mereka rata-rata setengah mabuk," ujarnya.
Untuk itu harus ada perhatian untuk penekanan pemberantasan miras. Tak kalah penting perlunya partisipasi warga dengan melapor jika ada peredaran miras. "Kami akan berikan jaminan keamanan bagi masyarakat yang melaporkan soal miras," urai Heru.