Esposin, JOGJA– Keraton Jogja meniadakan arak-arakan prajurit dan Gunungan Grebeg Besar dalam rangka peringatan Hari Raya Iduladha tahun ini, Selasa (20/7/2021) atau 10 Zulhijah Jimakir 1954.
Peniadaan ini berkaitan dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di wilayah DIY.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Condrokirono mengatakan apabila prosesi pembagian ubarampe Grebeg Besar tahun ini dilakukan dengan sangat hati-hati.
Baca Juga: Mobil Dinas Camat di Bantul Jadi Armada Antar Jemput Pasien
Memanfaatkan Media Sosial
Mengingat masih dalam suasana PPKM, pembagian ubarampe Gunungan hanya dibagikan terbatas kepada para abdi dalem.“Yang berbeda dengan tahun sebelumnya, di mana ubarampe dibagikan selesai dalam sehari, tahun ini ubarampe gunungan dibagikan bertahap selama lima hari sejak tanggal 20-24 Juli 2021," kata Gusti Kirono, sapaan GKR Condrokirono, dalam rilis tertulisnya, Senin (19/7/2021).
Seluruh prosesi juga mengikuti prosedur dalam PPKM untuk mengurangi kerumunan. Penyesuaian juga dilakukan pada pembagian ubarampe ke Pura Pakualaman dan Kepatihan.
"Ubarampe gunungan yang dibagikan ke Pura Pakualaman dan Kepatihan dilaksanakan pada hari yang berbeda, hal ini dimaksudkan untuk meniadakan kerumunan," kata Gusti Kirono.
Baca Juga: Waspada! Virus Covid-19 Varian Delta Ditemukan di DIY
Meski terdapat beberapa penyesuaian, Gusti Kirono mengatakan apabila esensi pelaksanaan Garebeg tidak berkurang sebagai ungkapan syukur dan sedekah dari raja kepada kerabat dan rakyatnya. Prosesi ini juga sebagai wujud konsistensi Kraton Jogja dalam menjaga tradisi leluhur meski dalam keterbatasan.
Di samping itu, segala kegiatan pementasan paket wisata Kraton Jogja juga masih diliburkan. Belum ada batas waktu yang tetap untuk kembali dibuka. Sebagai gantinya, Kraton Jogja semakin rutin menghadirkan konten seputar kegiatan kraton melalui media sosial dan Youtube.