Semarangpos.com, SEMARANG – “Rejeki datang tanpa diprediksi”. Kalimat itu mungkin cocok untuk menggambarkan kerja keras seorang seniman asal Semarang, Enggar Sudrajat.Betapa tidak, berawal dari ketekunannya mengais barang bekas untuk dibuat kerajinan diorama, kini Enggar mampu meraup keuntungan hingga puluhan juta rupiah.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Enggar menyebutkan awal mula membuat diorama pada 2011 silam. Ketika itu, ia hanya sekadar coba-coba membuat diorama guna mengisi waktu luang.
“Awalnya coba-coba membuat mobil-mobilan, lalu dibikin diorama. Lama-lama kok banyak yang suka dan memesan untuk dibikini diorama,” ujar Enggar saat dijumpai Semarangpos.com di arena Pazaarseni 2017, Taman Budaya Raden Saleh (TBRS), Semarang, Jumat (20/10/2017).
Untuk membuat satu set diorama, Enggar mengaku rajin mengumpulkan barang bekas. Ia tak risih untuk mengais spon, kuas, kertas, dan pasir yang sudah tidak terpakai dan banyak ditemui di sekitar rumahnya.
Sebuah diorama ia buat dengan penuh ketelatenan. Diorama dengan ukuran kecil mampu diselesaikannya sehari. Namun, jika skalanya mencapai 1:87 dengan tingkat kerumitan tinggi, maka pembuatannya butuh dua hari.
Kini permintaan diorama buatannya sangat banyak. Enggar bahkan sempat keteteran menangani orderan yang didapat dari dalam maupun luar negeri.
“Banyak juga yang dikirim ke luar negeri. Ketika saya memasang harga mulai Rp800.000 hingga Rp8 juta, banyak orderan yang saya terima. Termasuk dari orang Swedia, Amerika Serikat (USA), Filipina, Thailand, hingga Inggris,” ujar anggota Bidang Komite Musik Modern Dewan Kesenian Kota Semarang (Dekase) itu dengan nada bangga.
Enggar mengaku pembelinya paling senang memesan diorama bernuansa alam dan pedesan. Di rumahnya, Jl. Tanggulmas Barat VII Semarang, ia tak pernah berhenti menerima pesanan.
“Sampai ada yang rela antre hingga bulan Februari nanti,” tutur Enggar.
Pesanan dari dalam negeri yang kerap dibuat rata-rata berasal dari instansi pemerintah, seperti Mabes TNI AD, Batalyon Kavaleri di Bandung, hingga perusahaan yang memiliki pabrik besar.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya