SLEMAN—Kerajinan berbahan baku sayuran gambas produksi usaha kecil menengah (UKM) Gambas di Perum Gejawen Indah, Desa Balecatur, Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman, mulai merambah pangsa pasar hotel berbintang. Jangkauannya pun tidak hanya Pulau Jawa, namun juga luar daerah seperti Bali, Medan, dan Jambi.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Tiap bulan, usaha rumah tangga yang dimotori Wisnu Sanjaya, 41, ini mampu mendatangkan omzet hingga puluhan juta rupiah. Rata-rata per bulan mereka mampu memproduksi barang mulai dari 5.000 hingga 10.000 unit.
"Sengaja kami mengambil segmen pasar hotel berbintang karena sekali order jumlahnya langsung banyak. Makanya pantas untuk produk kami yang kebanyakan berupa sandal, tas hingga tempat tisu,” kata Wisnu di rumahnya, beberapa waktu lalu
Dipilihnya gambas atau oyong sebagai bahan baku, lantaran produk ini masih sangat jarang dibuat barang-barang handycraft di pasaran. Bapak satu anak ini menceritakan, ide pembuatan kerajinan gambas sebagai bahan baku handycraft tercetus ketika berselancar di dunia maya. Dia memperoleh artikel tentang produk tersebut yang diciptakan oleh warga Hongaria.
Dari sana, suami Noviyanti ini mencoba bereksperimen dengan media gambas ini. Tak terhitung sudah berapa kali dia gagal. Namun Wisnu tidak pantang menyerah. Setelah dua tahun, dia akhirnya berhasil menemukan “resep olahan” kerajinan gambas.