Semarangpos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo angkat bicara terkait isu kenaikan harga rokok menjadi Rp50.000 yang belakangan ini ramai dibicarakan.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Gubernur Ganjar Pranowo meminta masyarakat Jateng untuk tidak mempercayai isu tentang rencana kenaikan harga rokok menjadi Rp50.000. Menurut dia, hal itu belum terbukti kebenarannya.
Menurut Gubernur Ganjar Pranowo daripada memusingkan kenaikan harga rokok, pemerintah lebih baik memikirkan nasib petani tembakau yang tahun 2016 ini diperkirakan mengalami kerugian cukup besar.
"Saat ini petani tembakau sedang pusing karena sekitar 40% panennya gagal. Jadi daripada memikirkan harga rokok, pemerintah sebaiknya segera mendesak pabrik-pabrik rokok untuk segera membeli tembakau petani. Jangan sampai kerugian petani yang sudah 40% menjadi 100%," ujar Ganjar saat dijumpai Semarangpos.com di rumah dinasnya, Puri Gedeh, Gajahmungkur, Semarang, Senin (22/8/2016) malam.
Hasil panen petani tembakau pada musim ini diberitakan tidak terlalu bagus menyusul anomali cuaca yang melanda sebagian besar wilayah di Indonesia, termasuk Jateng. Panen tembakau petani Jateng diperkirakan mengalami kegagalan sekitar 40% akibat musim kemarau yang kerap hujan, atau kemarau basah.
Ganjar mengakui buruknya hasil panen itu membuat para petani tembakau mengadu kepadanya. Ia pun berencana melakukan pertemuan dengan para petani tembakau itu dalam waktu dekat.
"Mereka sudah menghubungi saya dan mengajak pertemuan. Intinya mereka meminta saya untuk mendesak pabrik-pabrik rokok segera membeli tembakau mereka," imbuh Ganjar.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya