regional
Langganan

Kemarau! Ini Daerah di Jateng yang Jarang Diguyur Hujan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Adhik Kurniawan  - Espos.id Jateng  -  Kamis, 25 Juli 2024 - 15:38 WIB

ESPOS.ID - Hamparan sawah yang mengering dan dibiarkan bero karena tak ada air di saluran irigasi akibat kemarau di Desa Tlingsing, Kecamatan Cawas, Klaten, Kamis (16/11/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Esposin, SEMARANG – Memasuki pertengahan Juli 2024, Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Klimatologi Kelas I Semarang, memprediksi curah hujan wilayah Jawa Tengah (Jateng), mengalami penurunan signifikan.

Bahkan, dari pantauan curah hujan, terdapat sejumlah kabupaten/kota yang mengalami hari tanpa hujan (HTH) dengan durasi waktu yang sangat panjang.

Advertisement

Kepala Stasiun BMKG Klimatologi Semarang, Sukasno, mengatakan hari tanpa hujan sangat panjang karena berdasarkan pantauannya, ada wilayah kabupaten dan kota yang tidak pernah lagi diguyur hujan selama berbulan-bulan lamanya. Adapun kriteria sangat panjang atau durasi HTH 31-60 hari.

“Terjadi di sebagian wilayah Demak dan Grobogan, serta sebagian kecil wilayah Pati, Rembang, Blora dan Boyolali,” ujar Sukasno kepada wartawan, Kamis (25/7/2024).

Advertisement

“Terjadi di sebagian wilayah Demak dan Grobogan, serta sebagian kecil wilayah Pati, Rembang, Blora dan Boyolali,” ujar Sukasno kepada wartawan, Kamis (25/7/2024).

Sementara untuk durasi HTH yang sangat pendek dialami beberapa wilayah seperti Kabupaten Pemalang, Kabupaten Cilacap, sebagian kecil Kabupaten Banyumas dan Kota Tegal.

Kemudian Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Wonosobo, Kota Pekalongan dan Kabupaten Batang.

Advertisement

Tak hanya itu, ada juga kabupaten yang masuk kategori HTH kriteria panjang. Yakni sebagian daerah Boyolali, Sukoharjo, Rembang serta sebagian kecil wilayah Pati, Grobogan, Blora, Sragen, Karanganyar dan Wonogiri.

Berdasarkan hasil monitoring BMKG tersebut, maka rata-rata curah hujan wilayah Jawa Tengah berkisar antara 0-150 milimeter per dasarian.

Oleh karena itu, saat menginjak Agustus nanti curah hujannya rata-rata juga tergolong rendah karena monitoring BMKG memperkirakan curah hujan saat dasarian 1-3 bulan Agustus hanya kisaran 0-20 milimeter.

Advertisement

“Dan tidak ada lagi peluang terjadinya hujan untuk kategori menengah saat masuk dasarian ketiga bulan Juli,” tutupnya.

Advertisement
Mariyana Ricky P.D - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif