Harianjogja.com, JOGJA- Hujan yang beberapa akhir ini mengguyur wilayah DIY dan sekitarnya tak akan berpengaruh pada berubahnya pola musim. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY memprediksi puncak kemarau pada Agustus.
“Curah hujan terjadi karena gangguan cuaca jangka pendek, setelahnya akan kembali ke pola normalnya di musim kemarau,” ujar Kepala Seksi dan Data BMKG Tony Agus Wijaya, Sabtu (21/6/2014).
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Ia mengatakan, gangguan cuaca jangka pendek setidaknya hanya berlangsung selama tujuh hari. Gangguan cuaca itu karena adanya perubahan pola angin. Menurutnya, gangguan ini bisa terjadi kapan saja. Penyebabnya, karena kerusakan lingkungan, sehingga ada pemanasan global dan perubahan iklim.
Di saat gangguan cuaca jangka pendek itu, ia menjelaskan, kecenderungan cuaca cerah di pagi dan siang hari, tapi masih ada potensi hujan ringan di sore atau malam hari. Gangguan cuaca ini dialami seluruh dunia.
“Secara bertahap curah hujan akan berkurang hingga mencapai puncak musim kemarau di Agustus,” katanya.