Kemah kebangsaan menandai puncak hari kesetiakawanan di DIY
Harianjogja.com, JOGJA-Puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) ke-68 di DIY diisi dengan kemah kebangsaan dari Karangtaruna se-DIY yang diikuti seribuan orang di Stadion Mandala Krida. Kemah kebangsaan ini secara resmi dibuka oleh Wakil Gubernur DIY, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ar (KGPAA) Paku Alam X, Jumat (16/12).
Turut menghadiri Ketua Kwarda Pramuka DIY Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi, Ketua Karang Taruna DIY GKR Condrokirono, Pelaksana tugas Walikota Jogja Sulistiyo, Kepala Dinas Sosial DIY Untung Supriyanto, dan sejumlah kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DIY.
Pembukaan ditandai dengan pelepasan 56 burung merpati yang menandai Hari Ulang Tahun Karang Taruna ke-56. Kemudian pementasan berbagai kesenian, serta pemberian penghargaan.
Wakil Gubernur dalam sambutannya mewakili Gubernur DIY, mengatakan peringatan HKSN merupakan upaya untuk mengenang menghayati, dan meneladani, dan semangat persatuan, kegotongroyongan, serta kekeluargaan rakyat Indonesia, bahu membahu mempertahankan kedaulatan bangsa.
Paku Alam X mengatakan jiwa dan semangat kebersamaan, kegotongroyongan, kerelaan berkorban tanpa pamrih yang tumbuh di masyarakat harus dikembangkan, direvitalisasi, didayagunakan dalam kehidupan berbangsa di saat kebinekaan Indonesia tengah mengalami ujian seperti sekarang ini.
"Saat ini bangsa Indonesia masih berhadapan dengan berbagai masalah kesejahteraan sosial yang meliputi kemiskinan, ketelantaran, keterpencilan, ketunaan, dan kebencian," katanya. Sementara pemerintah memiliki keterbatasan sehingga dibutuhkan peran serta masyarakat.
Lebih lanjut Paku Alam Mengatakan kesetiakawanan sosial merupakan instrumen menuju kesejahteraan masyarakat gerakan peduli dan berbagi oleh, dari, dan untuk masyarakat, baik sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan.
Kepala Dinas Sosial DIY, Untung Supriyanto mengatakan rangkaian HKSN dilakukan sebulan. Kemah kebangsaan yang digelar selama tiga hari, kemarin merupakan puncaknya. Namun diluar itu, kata dia, kesetiakawanan merupakan budaya yang harus melekat dalam kehidupan sehari-hari.
Untung berharap dari HKSN tersebut mampu mengembangkan rasa menghargai, kerelawanan, dan saling menghormati, "Dari kesetiakawanan akan muncul akan muncul harmonisasi, dari harmonisasi akan muncul saling membantu, setelah saling peduli akan tercapai kesejahteraan sosial," ujar Untung.?