Kanalsemarang.com, PEKALONGAN-Sebanyak 1.815 keluarga dari empat desa di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, kini mengalami kesulitan mendapatkan air bersih akibat kemarau panjang.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan, Bambang Sujatmiko di Pekalongan, Selasa (11/8/2015), mengatakan bahwa sebanyak 1.815 keluarga mengalami dampak kekeringan sehingga mereka sudah mulai kesulitan mendapatkan air bersih.
"Sejauh ini, memang masyarakat masih bisa mencari air bersih di sumber air tertentu. Hanya saja memang langka dan jika pun ada mereka harus menempuh jarak yang relatif cukup jauh," katanya.
Menurut dia, 1.815 keluarga tersebut terdiri atas 995 keluarga di Desa Purworejo, 300 keluarga di Desa Klunjukan, dan 20 keluarga di Desa Kedungjaran Kecamatan Sragi, serta 300 keluarga di Desa Pantianom, Kecamatan Bojong.
"Adapun, sebanyak tiga desa di Kecamatan Sragi dan satu desa di Kecamatan Bojong mengalami kekeringan. Warga yang berada di daerah tersebut kini kesulitan mencari air bersih," katanya.
Menurut dia, cuaca panas yang terjadi selama ini mengakibatkan debit air sungai menurun sehingga resapan-resapan air sungai menuju sumur warga sangat sedikit.
"Untuk mencukupi kebutuhan rumah warga terhadap air bersih, mereka harus rela mencari sumber mata air yang masih bisa digunakan untuk keperluan memasak maupun minum," katanya.
Ia mengatakan BPBD segera melakukan dropping air bersih pada empat desa tersebut setelah pengajuan proposal disetujui.
"Rencananya mulai minggu depan dropping air bersih segera kita lakukan untuk membantu warga mengatasi kesulitan air bersih. Kami berharap pada warga dapat bersabar dan bisa menggunakan ai bersihr sehemat mungkin," katanya.