Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Jajaran Polres Gunungkidul memberikan bantuan air bersih kepada warga Desa Melikan, Kecamatan Rongkop, Senin (31/7/2017). Bhakti sosial ini dilakukan sebagai rangkaian acara memperingati Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari ke-65.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Kapolres Gunungkidul AKBP Muhammad Arif Sugiarto mengatakan, untuk tahap awal bantuan diberikan sebanyak 25 tangki. Diharapkan bantuan tersebut dapat meringankan beban masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
“Sudah mulai kita salurkan. Mudah-mudahan bantuan dapat memberikan manfaat,” katanya kepada wartawan, Senin.
Menurut dia, untuk bantuan air bersih tidak hanya dilakukan di Desa Melikan, namun juga dapat menyasar ke daerah lain. Hanya saja, untuk pelaksanaan masih harus menunggu proses pendataan yang dilakukan oleh polsek-polsek lain. “Kalau sudah ada datanya, kami siap memberikan bantuan,” ujarnya.
Dijelaskan Arif, pemberian bantuan air bersih kepada masyarakat merupakan salah satu rangkaian acara memperingati Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari ke-65.
“Kita tidak hanya menggelar acara di internal kepolisian, tapi juga melakukan di luar. Salah satunya dengan memberikan bantuan air bersih,” imbuhnya.
Salah seorang warga Dusun Ngricik, Desa Melikan, Tini,50, mengaku senang dengan bantuan yang diberikan kemarin. Menurut dia, bantuan tersebut bisa mengurangi biaya untuk mencukupi kebutuhan air bersih.
“Sejak puasa lalu, saya sudah beli tiga tangki dengan harga Rp120.000 per tangkinya. Dengan bantuan ini, maka saya dapat lebih menghemat,” katanya.
Tini menuturkan, kekeringan yang terjadi di wilayahnya sudah terjadi sejak empat bulan yang lalu. Namun kondisi semakin parah dalam dua bulan terakhir. “Untuk sekarang sudah banyak bantuan yang masuk ke daerah kami,” katanya.
Dia mengungkapkan, sebelum adanya bantuan yang masuk, untuk mendapatkan air melalui tampungan dari sebuah telaga. Namun kondisinya sekarang sudah mengering sehingga tidak dapat diandalkan lagi.
“Warga sempat menggali di sekitar Telaga Banteng untuk mendapatkan air, tapi sekarang sudah sulit sehingga harus membeli atau menunggu bantuan dari pemerintah maupun dari pihak swasta,” katanya.