Kekeringan Gunungkidul diantisipasi dengan melakukan pengiriman air bersih
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul mencatat sedikitnya ada 143 dusun yang rawan kekeringan di musim kemarau. Untuk mengantisipasi krisis air, BPBD siap melakukan droping ke daerah-daerah rawan.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Baca Juga : KEKERINGAN GUNUNGKIDUL : 53.000 Warga di 143 Dusun Rawan Alami Krisis Air
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Budhi Harjo menambahkan, meski telah memasuki musim kemarau, hingga awal Juni ini belum ada penyaluran air bersih. Menurut dia, penyaluran belum dilakukan karena belum ada permintaan resmi terkait dengan kebutuhan air.
“Dananya sudah kami persiapkan. Jadi sewaktu-waktu ada permintaan resmi, maka kami siap memberikan bantuan,” kata Budhi, Senin (5/6/2017).
Menurut dia, dari 18 kecamatan yang ada sudah ada sepuluh kecamatan yang memiliki armada tangki pengangkut air sendiri. Adapun kecamatan yang telah memiliki armada sendiri di antaranya Paliyan, Panggang, Tepus, Patuk, Rongkop, Ponjong, Gedangsari, Girisubo, Tanjungsari dan Purwosari.
“Untuk sementara kita fokuskan ke kecamatan yang belum memiliki tangki pengangkut air. Namun, kami juga siap memberikan back up ke kecamatan yang memiliki armada sendiri apabila mereka kewalahan melayani permintaan air bersih,” katanya.
Budhi menambahkan, untuk penyaluran air bersih, pemkab mengalokasikan anggaran sekitar Rp600 juta. “Dana ini nantinya akan kita maksimalkan untuk pemberian bantuan,” ujarnya.
Data Sementara Daerah Rawan Kekeringan Gunungkidul
Kecamatan Desa Dusun Purwosari 2 17 Nglipar 6 26 Tepus 5 77 Tanjungsari 4 23 Jumlah 17 143
Sumber: BPBD Gunungkidul