Harianjogja.com, KULONPROGO-Tingkat kerawanan kasus pencurian dengan kekerasan (curas) dan pencurian dengan pemberatan (curat) diperkirakan semakin bertambah saat menjelang lebaran. Petugas kepolisian mengintensifkan patroli sebagai langkah antisipasi.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Kapolres Kulonprogo, AKBP Nanang Djunaedi mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah terjadinya kasus curas maupun curat selama ramadan hingga lebaran nanti. Salah satunya dengan melakukan patroli sepanjang malam.
“Kami patroli sejak menjelang buka puasa dan patroli tengah malam sampai subuh,” ujar Nanang, Senin (20/6/2016) malam.
Nanang memaparkan, pelaku curat dan curas musiman diperkirakan lebih sering muncul jika hari raya semakin dekat. Wilayah perbatasan DIY dan Jawa Tengah dinilai sangat rawan karena berpotensi dijadikan perlintasan mobilitas pelaku. Dia menyontohkan lokasi wilayah Temon yang berbatasan langsung dengan Purworejo dan Kalibawang serta Samigaluh yang dekat dengan Magelang.
Selama tiga pekan terakhir, terjadi dua kasus curas di Kulonprogo. Kejadian pertama adalah perampokan terhadap pemilik minimarket di Dusun Dukuh, Desa Sindutan, Temon pada awal Juni lalu. Kejadian berikutnya terjadi pada Sabtu (18/6/2016) kemarin, yaitu perampokan cengkih di Dusun Munggangan Wetan, Desa Sidoharjo, Samigaluh. Petugas masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk melacak keberadan dan identitas para pelaku.