Madiunpos.com, Surabaya — Ahmad Rafli, 9, bocah warga Bagong Ginayan, Ngagel, Surabaya, Jumat (7/8/2015), tewas terserempet KA Sancaka di perlintasan kereta api Jl. Juwingan, Ngagel, Surabaya. Ia kurang waspada kala menyeberangi rek double track.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Peristiwa itu berawal saat siswa kelas IV sekolah dasar itu hendak main ke Pasar Pucang bersama serta kakak dan kawan-kawannya. Saat menuju pasar Pucang dari tempat tinggalnya, mereka mesti melewati perlintasan kereta Juwingan.
"Saat itu memang ada kereta yang melintas dari arah timur sehingga mereka berhenti di perlintasan," ujar Kanit Reskrim Polsek Gubeng AKP I Gede Made Wasa sebagaimana dikutip Detik.com, Jumat (7/8/2015).
Perlintasan tersebut merupakan perlintasan yang dilewati double track. Setelah kereta tersebut lewat, Rafli langsung berlari. Yang tidak disadari Rafli, ternyata dari track yang satunya juga melintas sebuah kereta api.
Kakak serta teman-teman Rafli sudah berusaha berteriak dan menarik tangan Rafli. Tetapi sudah terlambat. Meski tak tertabrak secara frontal, namun badan KA Sancaka rute Jogja-Surabaya itu menghantam badan Rafli yang membuatnya terpental.
Rafli tewas di lokasi. Keluarga Rafli yang datang ke lokasi tak henti-hentinya menangis sambil menunggu kedatangan polisi.