Kecelakaan laut Gunungkidul dicegah dengan berbagai cara.
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Persiapan menyambut libur lebaran tidak hanya dilakukan oleh Dinas Pariwisata Gunungkidul. Pasalnya, SAR Satlinmas Wilayah II juga melakukan berbagai antispasi untuk mengurangi risiko kecelakaan selama musim liburan itu.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Baca Juga : KECELAKAAN LAUT GUNUNGKIDUL : Jumlah Wisatawan Naik, Seluruh Personel SAR Disiapkan
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Marjono menuturkan selain upaya antisipasi, pihak SAR juga menyiapkan langkah untuk penanganan saat terjadi korban kecelakaan laut. Selain menyediakan upaya pertolongan pertama pada kecelakaan, untuk tindakan lanjutan juga menyediakan jalur evakuasi melalui laut guna mengantar korban ke rumah sakit.
Marjono menerangkan, evakuasi melalui laut dilakukan guna mengantisipasi adanya kemacetan di jalur darat selama libur lebaran. “Untuk proses ini kami sudah menyiapkan dua kapal. Satu kapal ditempatkan di Pantai Drini, sedang satunya lagi disiagakan di Pantai Baron,” ujarnya.
Rencana evakuasi melalui jalur laut menggunakan rute dari posisi lokasi kejadian, korban akan dibawa ke Pantai Ngrenehan, Desa Kanigoro Saptosari. Selanjutnya, korban laka akan dibawa menuju ke RSUD Wonosari guna menadapatkan pertolongan lanjutan.
“Kami pilih jalur ini karena di kawasan Saptosari masih banyak jalan-jalan yang kondisinya sepi sehingga mempermudah dalam memberikan pertolongan,” katanya lagi, Selasa (20/6/2017).
Ditambahkkan Marjono, berdasarkan pantauan yang dilakukan oleh petugas SAR dan mengacu pada prakiraan cuaca, selama libur lebaran nanti kondisi di laut lebih kondusif. Berdasarkan perkiraan yang ada, gelombang laut diprediksi landai. Sedang untuk potensi ancaman serangan inpes (ubur-ubur) belum ada tanda-tanda mendekat ke kawasan pantai.
“Meski relatif aman, kami tetap mengimbau kepada wisatawan untuk terus berwaspada,” katanya.
Hal senada diungkapkan oleh Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Surisdiyanto. Menurut dia, kewaspadaan ini dibutuhkan untuk menghindarkan pengunjung menjadi korban laka laut.
“Kami akan terus melakukan pengawasan, tapi diharapkan para pengunjung juga ikut menjaga diri selama berkunjung ke pantai,” katanya.
Suris mengungkapkan, untuk pengawasan terhadap aktivitas pengunjung dilakukan dengan beberapa cara. Pasalnya, selain melakukan pengamatan dari pos pantau, upaya lain dijalankan dengan menerjunkan personel untuk ikut membaur dengan wisatawan yang bermain air di pantai.
“Harapan kami semua berjalan lancar dan tidak ada insiden apapun,” ujar dia.
Data Laka Laut selama libur Lebaran Tahun Laka Serangan Inpes 2013 15 kejadian 547 korban 2014 10 kejadian 65 korban 2015 11 kejadian 577 korban 2016 5 kejadian 80 korban
Sumber: SAR Satlinmas Wilayah II