Semarangpos.com, SEMARANG – Wartawan Majalah Gatra Arief Koes Hernawan, Minggu (6/3/2016), terjatuh di Luweng Jaran di Pacitan Jawa Timur (Jatim). Akibat kecelakaan gua di Pacitan itu, ia mengalami beberapa tulang rusuknya retak.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Luweng adalah sesebutan bagi gua vertikal atau sumur alam di pegunungan yang umumnya sangat dalam. “Dari informasi yang kami peroleh ada sekitar 10 tulang rusuk Arief yang retak dan masih dirawat di rumah sakit di Pacitan,” ungkap wartawan majalah Gatra Samsyul Hidayat ketika dimintai konfirmasi Semarangpos.com, Senin (7/3/2016).
Saat kecelakaan gua di Pacitan terjadi, lanjut dia, Arief bersama fotografer Majalah Gatra Jongki Handianto sedang melakukan tugas untuk liputan khusus majalah tersebut tentang Luweng Jaran. Arief bersama Jongki sudah berada di Luweng Jaran, Jumat-Sabtu (4-5/3/2016), untuk melakukan observasi.
“Arief kemudian turun ke dalam gua yang memiliki kedalaman sekitar 25 meter itu dengan menggunakan alat yang dilengkapi auto stop climbing,” ujarnya.
Penggunaan alat auto stop climbing, bila pegasnya ditekan maka tubuh akan meluncur turun dan akan berhenti secara otomatis jika pegasnya tidak ditekan atau dilepaskan. “Mungkin karena panik Arief malam menekan pegas sehingga tubuhnya meluncur turun,” imbuhnya.
Samsul menambahkan Arief sebelumnya pernah melakukan penyusuran Gua Luweng pada 2013 untuk liputan Majalah Gatra. “Dulu Arief bersama saya membuat liputan khusus gua luweng yang eksostis tersebut,” tandas wartawan asal Semarang ini.
Luweng Jaran berlokasi di Desa Jlubang, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan. Luweng itu disebut-sebut sebagai gua terpanjang di Indonesia.
Ini Kronologinya Laman berita Gatra.com terkait kecelakaan gua itu telah mempublikasikan kronologis kejadian. Disebutkannya, sekitar pukul 11.00 WIB rombongan sampai mulut Gua Luweng Jaran. Arief mendapat giliran turun pertama didampingi satu pemandu dari operator caving.
Arif tiba di pos pertama dalam kurun waktu sekitar 20 menit. Jongki dapat giliran kedua. Dari pos pertama tim berjalan kali menyusuri dataran dalam gua melewati juga lorong-lorong untuk tiba di pos dua.
Perlengkapan kembali disiapkan di pos dua. Untuk turun sekitar 25 - 27 meter vertikal. Jongki mendapat hiliran pertama dan Arief giliran kedua.
Pukul 14.30 WIB, sampai di bawah Jongki mempersiapkan peralatan untuk foto. Sekitar 15 menit ada teriakan suara Arief dari atas dengan tubuh meluncur cukup deras. Jatuh dengan posisi kaki terlebih dahulu.
Saat Arif meluncur perlengkapan masih terpasang, termasuk perlengkapan safety, dan tidak ada tali yang putus.
Pukul 15.00 WIB tim melapor ke polisi dan Petugas SAR sekitar enam orang datang. Arif di evakuasi.
Sekitar pukul 19.00 WIB Arif bisa dikeluarkan dari gua dan langsung di bawa ke IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pacitan.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya