Harianjogja.com, KULONPROGO -Dinas Pariwisata (Dispar) Kulonprogo berencana mengembangkan kawasan wisata Kebun Teh Nglinggo-Tritis, sebagai pusat wisata offroad dan perkemahan mewah.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Kulonprogo Rochandy Gunung, pada Selasa (5/9/2017) mengatakan, rencana pengembangan itu muncul, setelah melihat keindahan dan keunikan ekosistem di Menoreh. Namun di sisi lain, jajarannya perlu berpikir keras, karena pengembangan yang dilakukan jangan sampai merusak ekosistem yang sudah ada.
Offroad dan perkemahan mewah yang dirancang oleh Dispar dan kelompok wisata setempat, nantinya akan menawarkan sensasi wisata alam dan uji adrenalin.
Wisata akan dimulai sejak wisatawan turun dari bandara atau stasiun, mereka dijemput oleh pengelola wisata, menggunakan kendaraan offroad. Pada malam hari, mereka diajak menginap di tenda yang didesain seperti rumah sendiri, serta disuguhi hidangan kambing guling.
"Wisata kebun teh memang sudah berkembang, tapi belum optimal menarik wisatawan. Hanya saja konsep wisata satu ini tetap harus dimatangkan," kata Gunung, Selasa (5/9/2017).
Ia menjelaskan, dari ribuan wisatawan yang masuk ke Daerah Istimewa Yogyakarta, hanya sekitar 5% saja yang masuk ke sejumlah objek wisata di Kulonprogo. Kondisi ini memaksa Kulonprogo membangun terobosan dalam mengembangkan kawasan objek wisata.
Dispar sekaligus berharap, pengembangan yang dilakukan bukan hanya berdampak pada peningkatan kunjungan, melainkan juga pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar, yang berujung pada menurunnya angka kemiskinan.
"Dari hasil komunikasi kami, para pemilik kendaraan offroad menerima ide kami. Ada juga yang menawarkan tanah seluas 1.000 meter persegi milik mereka, untuk camping ground," ujarnya.
Koordinator Offroad Desa Nglinggo Melky Binaro menyatakan, pihaknya menawarkan tiga rute atau jalur offroad, yang masing-masing memiliki karakteristik tersendiri dan menguji adrenalin pengunjung.
"Rute-rute itu terbagi menjadi jalur wisata, jalur wisata ekstrim dan jalur reliji," ujarnya.
Rute wisata menawarkan pemandangan kebun teh Nglinggo menuju Puncak Suroloyo, berakhir di Borobudur, Kabupaten Magelang. Rute ini dibanderol Rp550.000 per tiga orang.
Rute kedua, rute wisata ekstrim dimulai dari hutan pinus Nglinggo menuju air terjun 44 dan air terjun Clanceng Putih. Wisatawan bisa bermalam dan berkemah. Untuk menikmati rute ini, wisatawan diminta merogoh kocek Rp750.000 untuk tiga orang.
Sementara itu, rute offroad religi diperuntukkan khusus bagi wisatawan Katolik dan Kristiani. Dihargai Rp1,5 juta, jalur ketiga ini dimulai dari Sendang Sriningsih, menuju Goa Maria, lalu Sendangsono. Kemudian terus ke Suroloyo dan Nglinggo.