Harianjogja.com, KULONPROGO -Sejumlah pedagang Pasar Bendungan berinisiatif membuat lapak darurat di sekitar pasar. Mereka tidak sabar menunggu kepastian tentang pembangunan pasar darurat karena ingin segera bisa kembali berjualan paska kebakaran pada Selasa (19/4/2016) kemarin.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Pedagang memanfaatkan halaman dan pekarangan yang ada di sekitar Pasar Bendungan, Kantor Kecamatan Wates, serta Koperasi Unit Desa (KUD) Bendungan.
“Menumpang sebentar di utara rumah dinas. Kita bikin warung sementara sembari menunggu pemerintah yang mau membangunkan pasar darurat,” kata Subarjo, salah satu pedagang, Kamis (21/4/2016).
Subarjo mengaku menghabiskan dana sekitar Rp1 juta untuk membuat lapak darurat di depan KUD Bendungan. Uang itu dipakai untuk membeli kayu serta beberapa perlengkapan pendukungnya. Dia berharap bisa secepatnya berdagang sembako pada Jumat (22/4/2016) besok. Dia ingin segera bangkit setelah losnya ludes terbakar dengan kerugian mencapai Rp6 juta.
Hal serupa juga dilakukan Saemi. Dia membangun lapak kecil di depan Kantor Kecamatan Wates bersama seorang rekannya. Meski demikian, pria yang sehari-hari berjualan bibit tanaman ini tidak termasuk korban kebakaran dan memang sudah biasa berjualan di lokasi itu. Namun, dia berinisiatif membuat lapak darurat agar bisa digunakan bersama pedagang korban kebakaran. “Mau berbagi sama yang lain karena pada bingung mau jualan di mana,” ujar Saemi.