Terus melakukan sosialisasi pentingnya KB untuk menciptakan keluarga kecil bahagia dan sejahtera
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Partisipasi warga untuk berkeluarga berencana masih rendah. Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat Desa (DP3AKBPMD) Gunungkidul pun berniat terus menggalakan program KB.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Kepala Bidang Keluarga Berencana DP3AKBPMD Gunungkidul Wijang Eka Aswarna menegaskan partisipasi KB di Gunungkidul merupakan yang terendah di DIY. Instansinya akan terus melakukan sosialisasi pentingnya KB untuk menciptakan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
“Persentase KB di atas rata-rata partisipasi nasional tapi untuk cakupan regional DIY, Gunungkidul masih yang terendah,” katanya, Sabtu (27/5/2017). Ada beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program KB di Gunungkidul. Selain karena masalah kultural, masyarakat baru tergerak untuk ikut bila dilakukan secara massal.
Saat ini, mayoritas peserta KB di Gunungkidul merupakan penggunaan alat kontrasepsi jangka pendek, yakni dengan menggunakan pil dan kondom. Partisipasi peserta KB ini mencapai 75% cuma program ini tidak menjamin keberhasilan sebab secara realita di lapangan, masih banyak ibu hamil di Gunungkidul.
Bupati Gunungkidul Badingah mengungkapkan ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan DP3AKBPMD. Salah satunya menyangkut dengan upaya menekan angka kelahiran yang masih tinggi. “Harus dipecahkan bersama sebab keberhasilan KB merupakan salah satu faktor untuk mewujudkan keluarga bahagia dan sejahtera,” katanya.