Esposin, SEMARANG – Kasus kematian atau crisis fatality rate (CFR) akibat Covid-19 di Jawa Tengah (Jateng) masih terbilang tinggi.
Bahkan berdasarkan catatan Satgas Covid-19 pusat, angka kematian Covid-19 di Jateng hingga 31 Juli 2021 tertinggi kedua di Indonesia dengan jumlah 19.343 jiwa. Sementara, kasus kematian tertinggi masih ditempati Jawa Timur (Jatim) dengan jumlah 20.330 jiwa.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yulianto Prabowo, mengaku pihaknya terus berupaya menekan angka prevalensi kematian Covid-19 di Jateng.
“Salah satu upaya kita [menekan prevalensi kematian Covid-19] adalah dengan melakukan percepatan vaksinasi, terutama terhadap kelompok prioritas yang memiliki risiko kematian tinggi,” terang Yulianto kepada Semarangpos.com, Sabtu (31/7/2021) malam.
Baca Juga: Warga Karangudi Jadi Korban ke-19 yang Meninggal Tersetrum Jebakan Tikus di Sragen
Yulianto menyebutkan berdasarkan profil kematian Covid-19 di Jateng, paling banyak kelompok yang rentan mengalami kematian adalah usia di atas 40 tahun, pasien dengan penyakit penyerta atau komorbiditas, dan pasien yang terpapar varian Delta atau B1617.2.
“Kalau berdasarkan profil kematian Covid-19 di Jateng, usia 40 tahun ke atas itu mencapai 90%. Kemudian, pasien dengan komorbiditas mencapai 82%, dan mayoritas terpapar varian Delta,” terang Yulianto.
Dengan profil kematian itu, Yulianto pun mengaku prioritas sasaran vaksinasi di Jateng saat ini masih menyasar kepada kelompok lansia dan pralansia, atau pasien usia 40 tahun ke atas.
Baca Juga: Rest Area di Kabupaten Brebes Ini Berikan Nuansa Klasik
Komorbid Diabetes & Hipertensi
Selain itu, pasien dengan komorbiditas diabetes melitus (DM) dan hipertensi, serta ibu hamil dengan risiko tinggi. “Kami juga mengimbau kepada pemerintah kabupaten/kota, serta TNI-Polri untuk lebih mengutamakan atau mendahulukan vaksinasi kepada kelompok pralansia dan lansia [usia 40 tahun ke atas]. Karena mereka yang paling berisiko terpapar dan mengalami kematian,” imbuh Yulianto.Selain mempercepat vaksinasi, upaya menekan tingkat kematian Covid-19 di Jateng juga dilakukan dengan terus menambah kapasitas tempat tidur baik ICU maupun isolasi.
Salah satunya melalui pengalihan status tempat isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, menjadi Rumah Sakit Darurat Covid-19.
“Saat ini pembangunan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Asrama Haji Donohudan sudah tahap finalisasi. Harapan kami, awal Agustus nanti sudah beroperasi guna meningkatkan kapasitas tempat tidur isolasi maupun ICU,” terang Yulianto.