Esposin, SLEMAN – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Sleman meningkat tajam sepanjang tahun 2024. Dinas Kesehatan mencatat total kasus DBD dari Januari hingga Agustus 2024 mencapai 500. Bahkan ada dua warga yang meninggal karena DBD ini.
Kepala Bidang PEncegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sleman, Khamidah Yuliati, mengatakan temuan kasus DBD terus bertambah setiap bulannya. Pihaknya mencatat pada Agustus ada penambahan 29 kasus warga yang terjangkit DBD.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
“Memang terus bertambah, tapi Agustus jumlahnya lebih menurun dibandingkan bulan sebelumnya,” kata Yuli, Minggu (1/9/2024).
Ia mencatat secara total dari Januari hingga Agustus sudah ada 500 kasus warga terkena penyakit DBD. Hingga sekarang juga dilaporkan ada dua warga yang meninggal karena penyakit ini.
Secara kasus, di 2024 ada tren peningkatan yang signifikan. Pasalnya, angka kasus di 2023 hanya ada 146 warga yang terkena DBD sehingga kenaikannya lebih dari tiga kali lipat.
“Potensi penambahan kasus masih ada. Jadi, Masyarakat diminta untuk terus waspada dan selalu melakukan upaya pencegahan penyakit DBD,” kata Yuli.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama, mengatakan upaya sosialisasi terhadap pencegahan DBD terus dilakukan. Salah satunya melalui Gerakan Kesehatan Masyarakat (Germas) dengan melibatkan kader-kader Kesehatan di tingkat kalurahan.
“Penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat [PHBS] serta rutin berolahraga dan makan-makanan bergizi sangat penting dalam upaya menjaga Kesehatan sehingga tidak mudah terserang penyakit,” katanya.
Selain itu, untuk mengurangi risiko terjangkit juga dilakukan upaya gerakan pemberantasan sarang nyamuk. Diharapkan ada upaya pemantauan lokasi-lokasi yang berpotensi menjadi sarang nyamuk dengan melakukan pemberantasan jentik nyamuk sehingga angka bebas jentik paling sedikit 95%.
Ia menambahkan, masyarakat sudah mengetahui cara penanggulangan mulai dengan menutup tempat-tempat wadah air, menguras hingga mengubur benda-benda yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Adanya aksi nyata dalam penanggulangan sebagai upaya menekan laju penyebaran sehingga kasusnya bisa lebih terkendali.
“Ini penting agar pencegahan terhadap penyebaran penyakit DBD bisa terus ditekan. Jadi, upaya penanggulangan tidak hanya menjadi tugas pemerintah, tapi warga harus ikut berperan aktif agar hasilnya bisa dimaksimalkan,” katanya.