Harianjogja.com, SLEMAN-Kepala Kejaksaan Negeri Sleman yang baru, Bambang Surya Irawan mengaku siap memberikan pendampingan kepada aparat pemerintahan agar tidak melakukan korupsi.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Jika pendampingan dilakukan, tetapi masih melakukan korupsi, Bambang mengaku tidak segan memberikan tindakan. Hal itu, katanya, sesuai arahan dari Kejaksaan RI agar kejaksaan di daerah melakukan pendampingan kepada pimpinan daerah melalui Tim Pengawalan, Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Pusat dan Daerah (TP4D).
"Pada prinsipnya, ini adalah langkah pencegahan tindak pidana korupsi. Kalau sudah kita dampingi, tetapi masih ditemukan korupsi, kita dari Kejari tetap melakukan penindakan," katanya saat memperkenalkan diri di hadapan para pejabat Pemkab di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Selasa (20/3/2018).
Menurutnya, keberadaan TP4D berguna untuk mempercepat proses pembangunan nasional secara tepat waktu dan tepat sasaran. Bambang berharap dia bisa diterima di lingkungan kerja pemkab. Pria asal Dusun Pundong, Tirtoadi, Mlati ini mengatakan, sebelum menjadi Kajari ia pernah memangku jabatan sebagai Kasi Intel di Kejari Sleman sekitar sepuluh tahun yang lalu.
"Saat bupatinya pak Ibnu. Waktu itu pak Sri masih jadi wakilnya. Jadi saya ini orang baru tapi stock lama,” kata Bambang.
Pada acara tersebut juga disampaikan arahan dari jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sleman kepada Kajari baru tersebut.
Bupati Sleman Sri Purnomo berharap Kajari yang baru bersedia meluruskan hal-hal yang dianggap menyimpang di awal masa kerjanya ini. Dia juga meminta Bambang untuk tidak segan bertanya dan berkonsultasi ketika ada hal-hal yang dianggap meragukan.
“Tapi harapan kami nanti tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan, semua program yang ada di Kabupaten Sleman bisa berjalan dengan baik,” ungkap Sri.