Espos.id, NGANJUK – Kereta Api 55 Gajayana relasi Malang-Gambir Jakarta menabrak pikap yang mengangkut bawang merah di perlintasan sebidang JPL 96 antara Stasiun Sukomoro-Stasion Nganjuk, tepatnya di Desa Pehserut, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Sabtu (28/9/2024) sekitar pukul 17.52 WIB. Tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam peristiwa tersebut.
Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Kuswardojo, mengatakan peristiwa yang terjadi pada Sabtu petang itu bermula saat mobil pikap yang mengangkut bawang merah itu mogok di tengah jalur perlintasan kereta api yang terjaga dan berpalang pintu.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Akibat peristiwa ini, PT KAI mengalami kerugian berupa lokomotif KA Gajayana mengalami kerusakan pada bagian depan lokomotif. Selain itu, KA Gajayana harus berhenti luar biasa untuk melakukan perbaikan.
“Kami terus mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan mematuhi rambu-rambu di setiap perlintasan sebidang. Insiden ini menunjukkan betapa pentingnya kehati-hatian saat melintasi perlintasna kereta api,” kata dia.
Kuswardojo menyampaikan pihaknya memohon maaf atas keterlambatan yang terjadi dan segala ketidaknyamanan yang dialami. PT KAI juga telah memberikan service recovery kepada pelanggan yang terdampak serta memastikan perjalanan dapat kembali berjalan dengan aman dan nyaman.
Dia menyebut tidak ada korban jiwa maupun korban luka-luka dalam peristiwa tersebut. Namun, sejauh ini ada empat perjalanan kereta api yang mengalami gangguan akibat kecelakaan lalu lintas kereta tersebut. Empat kereta api yang mengalami keterlambatan itu adalah:
1. KA 55 Gajayana mengalami keterlamabatan 70 menit dari Stasiun Nganjuk
2. KA 97A Sancaka relasi Surabaya Gubeng-Yogyakarta mengalami keterlambatan 5 menit dari Stasiun Sukomoro
3. KA 103 Singasari relasi Blitar-Pasarsenen Jakarta mengalami keterlamabatan 10 menit dari Stasiun Sukomoro
4. KA 117A Wijayakusuma mengalami keterlambatan 9 menit dari Stasiun Sukomoro
Dia menjelaskan KA Gajayana kembali melanjutkan perjalanan pada pukul 19.07 WIB setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap rangkaian kereta dan penggantian lokomotif untuk memastikan keselamatan perjalanan.
Dia mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dan berhati-hati di perlintasan sebidang, baik yang terjaga maupun tidak terjaga. Hal ini supaya tidak terjadi insiden serupa.
“Keselamatan selalu menjadi prioritas utama. Pastikan untuk berhenti, tengok kiri dan kanan, dan hanya melintas ketika kondisi aman. Pelanggaran di perlintasan sebidang tidak hanya membahayakan nyawa, tetapi juga dapat menimbulkan kerugian besar, baik bagi masyarakat maupun PT KAI,” ujar Kuswardojo.
PT KAI terus berkomitmen bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pihak terkait untuk meningkatkan keselamatan di perlintasan sebidang, termasuk melalui sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya mematuhi aturan keselamatan.