Harianjogja.com, JOGJA- Sosok bernama lahir Raden Mas Wijoseno Hario Bimo ini boleh jadi masih asing di telinga warga DIY. Namanya baru mencuat setelah dipastikan melanjutkan kepemimpinan Paku Alam X beberapa waktu lalu. Sejak saat itu berbagai kiprah dan prestasinya mulai bertebaran. Namun bagaimanakah sosok Mas Bimo yang sekarang bergelar KBPH Suryodilogo di mata orang terdekatnya?
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Menjalin rumah tangga dengan Bendara Raden Ayu (BRAy) Atika Suryodilogo sejak 1991 membuat Atika paham benar tabiat suaminya. Dia menyebut sosok suami adalah sosok yang kelihatan kereng (garang) dari luar tapi selalu hangat saat bersama keluarga.
“Kalau dari luar memang kesannya kereng, padahal enggak. Guyon terus kalau dirumah,” kata Atika selepas gladi Jumenengan Selasa (5/1/2016).
Hobi guyon itu yang rupanya berhasil menyatukan Atika dan Mas Bimo. Kebetulan Atika juga terbilang sosok ramah yang blak-blakan. Keduanya bertemu saat mengenyam pendidikan di Fakultas Ekonomi UPN Veteran. Menjelang ujung masa studi, pertemanannya antara Mas Bimo dan Atika semakin dekat hingga akhirnya mereka memutuskan menikah.
“Seingat saya dulu ndak pakai pacaran, berteman saja lama-lama jadi,” tutur dia.
Selepas menikah hubungan Mas Bimo dan Atika semakin mesra. Terlebih mereka dikaruniai dua orang anak lelaki, Bendoro Raden Mas Haryo (BRMH) Suryo Sri Bimantoro dan BRMH Bhismo Srenggoro Kuntonugroho.
Atika menilai Mas Bimo sebagai sosok ayah yang hangat dan mampu membina keluarga dan anak-anaknya. Meskipun begitu sisa keisengan semasa muda masih dipertahankan.
Salah satu yang masih membuatnya tertawa adalah kala mengingat tingkah sang calon Adipati yang disebutnya cukup jago masak itu. Suatu ketika Mas Bimo sempat menjanjikan untuk memasak untuk sarapan sementara Atika cukup istirahat saja.
Tentu saja tawaran itu ditanggapinya dengan senang hati sembari menunggu kejutan dari sang suami. Namun saat pagi tiba rencana itu batal lantaran Mas Bimo malah kembali ketiduran.
“Lha kok malah tidur, akhirnya ya ndak jadi masak,” kenangnya seraya terkekeh.
Kelucuan-kelucuan yang mewarnai kehidupan Mas Bimo dan Atika agaknya menurun. Seperti kedua orangtuanya yang hobi melontarkan celetukan menggelitik, Suryo dan Bhismo juga ketularan hobi melontarkan komentar kocak.
“Mereka kayanya cocok kalau standup comedy. Ngelawak terus tapi wajahnya tetap kalem, persis bapaknya,” imbuh sang calon permaisuri yang masih sering bolak-balik Jogja-Semarang sekeluarga untuk menengok Ibundanya di kampung halaman.