Esposin, NGAWI – Prestasi membanggakan ditorehkan bocah berusia 12 tahun asal Kabupaten Ngawi, Jawa Timur di dunia otomotif. Di usianya yang masih belia, Tadeo Griseldys Rihadatul Aisy berhasil menjuarai kejuaraan nasional Indo Drag Race Championship (IDRC) 2024 seri 3 pada sabtu (13/07/2024) lalu.
Saat itu, di Kejurnas yang digelar di sirkuit non permanen Lanud Gading, Wonosari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Tadeo berada di kelas Bracket time 11 detik. Ia mampu melesat pada jarak 201 meter hanya membutuhkan waktu 11.040 detik.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Tadeo menjadi satu-satunya pembalap mobil Dragrace termuda di Indonesia. Tak hanya itu, dalam 10 kali, dia berlaga di kejuaraan resmi seluruhnya naik podium dengan berbagai posisi, mulai dari juara satu hingga juara empat.
Anak bungsu Kepala Desa paling nyentrik di Kabupaten Ngawi itu mengaku, bisa mengendarai mobil semenjak ia kelas lima sekolah dasar. Saat itu dirinya merengek untuk diajari mobil kepada ibunya.
“Awalnya hanya maju mundur di lapangan diajari ibuk. Tapi hanya itu saja tidak boleh bawa mobil sendiri di jalanan umum,” katanya kepada Esposin saat ditemui di kediamannya, Minggu (11/8/2024).
Setelah bisa mengendarai mobil, dirinya mulai mencari tahu lebih dalam tentang dunia permobilan dan balap dragrace melalui media sosial termasuk TikTok. Tak ada guru ataupun mentor yang mengajari secara intens dirinya balapan.
“Tidak ada yang ngajarin, saya belajar dari melihat TikTok. Saya ngefans sama Anoman pembalap dragrace asal Wonogiri,” tambahnya.
Kepala Desa Paron, Kecamatan Paron, Ngawi sekaligus ayah Tadeo, Dian Andi Surya Putra atau yang akrab disapa Jenggo ini mengaku, bakat anaknya dalam olahraga yang memacu adrenalin itu sudah mulai muncul sejak kecil. Saat baru bisa mengendarai sepeda Tadeo sudah senang kebut-kebutan.
“Akhirnya sama mbahnya itu malah dibuatkan semecam sirkuit di area perkebunan jati itu. Kalau dia sudah di situ gak mau pulang, kadang lupa waktu juga,” ungkapnya.
Jenggo menambahkan, banyak tawaran sponsor dari berbagai daerah yang sudah masuk untuk meminang Tadeo. Namun, tawaran itu masih belum diiyakan lantaran usia Tadeo yang masih terlalu dini.
“Kalau sponsor sudah banyak. Tapi saya belum bolehin karena mentalnya jugakan masih labil. Sementara apapun terkait kebutuhan balapan ya saya danai secara pribadi,” imbuhnya.
Sang ayah, Kades Jenggo juga menambahkan, menjadi juara 1 pada kejuaraan IDRC tahun 2024 seri 3 kelas Bracket time 11 detik, merupakan kebanggaan tersendiri bagi keluarga sekaligus langkah awal Tadeo dalam berkarier di dunia balap.
“Dan harapan kedepannya bisa meraih prestasi kejuaraan nasional lagi. Saya sebagai orang tua selalu mensupport keinginan anak asalkan tidak mengganggi sekolahnya,” jelas Kades Jenggo.
Namun sayangnya prestasi membanggakan ini belum mampu mencuri perhatian pemerintah setempat. Meski sudah berupaya untuk berkomunikasi dengan pihak pemangku kebijakan yang menaungi olahraga di Kabupaten Ngawi, namun hanya ditanggapi dingin dan hingga sekarang belum ada upaya pendampingan maupun bentuk support dari pemerintah.
“Sudah saya komunikasikan dengan pihak yang menaungi olahraga di Ngawi. Tapi sampai sekarang juga belum ada respons. Pendanaan sekarang murni dari dompet pribadi saya,” tandasnya.