Esposin, SIDOARJO -- Sebanyak 32 ton cokelat dari Jawa Timur senilai Rp1,2 miliar diekspor ke Australia. Komoditas cokelat yang diekspor ini sudah dipastikan keamanan dan kesehatannya.
Kepala Karantina Pertanian Surabaya, Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian, Cicik Sri Sukarsih, mengatakan ekspor tersebut dilakukan melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
"Komoditas milik PT Cargill Indonesia telah dilakukan pemeriksaan pemenuhan persyaratan teknis negara tujuan oleh Karantina Pertanian Surabaya," katanya yang dikutip dari Antara, Jumat (8/4/2022).
Baca Juga: Pedagang di Madiun Kembali Diguyur 13 Ton Minyak Goreng Curah
Pihaknya memastikan keamanan dan kesehatan komoditas yang akan diekspor telah sesuai dengan sanitary and phytosanitary (SPS) measures negara tujuan.
Cicik mengatakan untuk percepatan layanan sertifikasi ekspor, pihaknya telah memberikan layanan inline inspection kepada eksportir sebagaimana peraturan yang ada.
Selain mempercepat, layanan ini juga ditujukan memitigasi risiko organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) dalam seluruh rangkaian proses produksi eksportir.
Sementara itu, Manager PT Cargill Indonesia Agung K. mengatakan sejauh ini Karantina Pertanian Surabaya telah memberikan layanan terbaiknya, khususnya bagi layanan sertifikasi ekspor.
Baca Juga: Kecelakaan di Tol Madiun, Mobil Anggota DPRD Kediri Nyemplung di Parit
"Keberhasilan kami dalam mengembangkan sayap hingga makin banyak pasar ekspor, tentunya tak lepas atas dukungan dan peran Karantina Pertanian Surabaya,” kata Agung.
Sebelumnya, Presiden Jokowi Widodo dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Jambi juga melepas ekspor komoditas pertanian berupa pinang biji dengan total volume 126 ton senilai Rp4,069 miliar. Komoditas unggulan asal subsektor perkebunan ini menunjukkan tren peningkatan nilai yang cukup signifikan.
Tercatat secara nasional ekspor komoditas pinang biji pada tahun 2021 sebanyak 215.260 ton dengan nilai ekonomi mencapai Rp5,11 triliun, meningkat hampir dua kali lipat dibanding capaian nilai tahun 2020 yang hanya Rp2,85 triliun.
Selain memberikan sejumlah bantuan kepada para pekebun pinang dalam rangka mendorong terus berkembangnya komoditas unggulan ekspor ini, Presiden Jokowi berpesan agar komoditas yang diekspor harus diolah terlebih dahulu.