Esposin, SLEMAN -- Perjuangan pria yang berprofesi sebagai dosen muda di Universitas Gadjah Mada atau UGM Yogyakarta ini patut diacungi jempol karena berhasil lulus S2 dari Oxford University dan Harvard University meski gagal saat Ujian Nasional SMA.
Dia adalah Muhammad Rifky Wicaksono, dosen Fakultas Hukum UGM. Ia baru saja dinyatakan lulus dari studi Master Hukum Harvard University pada Mei 2021 lalu.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Baca Juga: Sempat Viral! Ini Potret Indahnya Wisata yang Dijuluki “Istana Negara” di Wonogiri
Bahkan, saat lulus dari Harvard University, dia mengantongi dua penghargaan sekaligus. Pertama, Dean's Scholar Prize, yang ia peroleh karena mendapatkan nilai tertinggi untuk dua mata kuliah yang ia mabil. Selain itu, ia juga memperoleh predikat Honors untuk penelitiannya yang merumuskan hukum persaingan usaha Indonesia di pasar digital.
Prestasi dari Rifky ini semakin membanggakan setelah tahu dia merupakan satu-satunya WNI yang lulus dari program Master of Laws, Harvard Law School itu.
Baca Juga: Heboh Suami Suka Bungkus Istri dengan Kain, Fetish Apa Lagi Ini?
"Alhamdullilah sangat bersyukur bisa menyelesaikan studi di Harvard dalam waktu 10 bulan dan wisuda kemarin Mei," ujar pria berusia 28 tahun ini, seperti yang telah dikabarkan di situs resmi UGM.
Sebelum mengambil S2 di Harvard University, dosen UGM satu ini juga berkesempatan untuk duduk di bangku kuliah master di Oxford University pada 2017 melalui jalur beasiswa.
Baca Juga: Lucu Banget! 5 Foto Bobby di Instagram, Kucing Kesayangan Prabowo
Di Oxford University, dia juga diganjar predikat akademik tertinggi untuk studi master hukumnya.
Lulus di Oxford dan Harvard, Dosen UGM Ini Gagal UN SMA
Siapa sangka pria yang berprestasi di internasional ini ternyata pernah gagal Ujian Nasional atau UN saat SMA?Rifky bercerita kala itu ia terlalu terlena menyiapkan diri mengikuti lomba debat internasional. Alhasil, dia lengah untuk belajar mempersiapkan UN.
Baca Juga: Oh Ternyata Ini Rahasia Wajah Glowing Gibran, Bukan Skincare Kok!
“Gagal UN waktu itu menjadi salah satu titik balik kehidupan saya. Saya belajar bahwa kesuksesan tidak bisa instan dan hanya mengandalkan bakat. Perjuangan kita saat menjalani proses itu ternyata lebih penting," jelas ayah dari satu anak ini.
Ketidaklulusannya dalam UN SMA ini ternyata menyadarkan Rifky dalam memaknai arti kesuksesan. Ia akhirnya sadar jika bakat dan kecerdasan saja tidaklah cukup untuk menghantarkan pada kesuksesan.
Baca Juga: Jangan Ngeres Lur! 5 Makanan Indonesia Ini Bernama Unik Nan Nyeleneh
“Bakat dan kecerdasan tidak cukup menjadikan seseorang sukses kalau tidak diasah. Tetap harus berjuang, bekerja keras, dan berdoa," urai dia.