Harianjogja.com, JOGJA-Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Kota Jogja, Minggu (13/3/2016) sore, menyebabkan debit air Kali Belik naik dan meluap hingga merendam sejumlah rumah di dua kampung di Kecamatan Gondokusuman.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
"Ketinggian air masuk kampung setinggi satu meter lebih sampai seperut saya," kata Waldiyo, 46, warga RT 04 RW RW 1 Kampung Klitren Lor, Kelurahan Klitren.
Waldiyo mengatakan di wilayahnya terdapat sekitar 20 rumah yang terendam sekitar pukul 15.30 WIB atau tidak lama setelah turun hujan. Namun genangan air dalam rumah warga berangsur menyurut saat hujan berhenti.
Saat kejadian, Waldiyono tengah santai di rumah. Namun, dirinya bersama warga lain tidak terlalu kaget karena wilayahnya sering kali tergenang ketika turun hujan deras. "Kalau hujan deras, biasanya Kali Belik Meluap," kata dia.
Wasiyo, 64, warga lainnya pun mengaku sudah mengamankan pakaian dan peralatan masak supaya tidak terbawa genangan air, saat banjir. "Barang-barang sudah tak amankan diatas," katanya.
Menurutnya luapan Kali Belik cepat masuk rumahnya, namun beruntung dirinya sudah memasang pagar penghalang dari kayu di pintu rumah sehingga air yang masuk tidak terlalu deras.
Petugas Pusat Pengendalian Operasional, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jogja, Suyatman mengatakan, selain di Klitren, di Kampung Sagan Wetan, Kelurahan Iromejan, Gondokusuman, juga terdapat lima rumah yang terendam air akibat luapan Kali Belik. "Ketinggian air sampai 160 meter," katanya.
Namun, genangan air di rumah warga diakui Suyatman yang berlangsung kurang dari satu jam, lalu surut kembali seiring surutnya aliran air Kali Belik.