Esposin, KULONPROGO — Meski pandemi belum berakhir, sebanyak 29 anggota jemaah umrah asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berangkat ke Tanah Suci Mekkah, Selasa (18/1/2022). Keberangkatan jemaah umrah tersebut dilepas Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) DIY dan diwarnai isak tangis haru dari keluarga jemaah di Bandara Interasional Yogyakarta (YIA).
Kakanwil Kemenag DIY, Masmin Afif, mengatakan keberangkatan jemaah umrah ini menyusul dibukanya akses ibadah umrah oleh pemerintah Arab Saudi. "Pelepasan jamaah umrah ini juga sebagai upaya yang selaras dengan pernyataan Menteri Agama bahwa tidak ada penghentian layanan pendaftaran umrah selama pandemi Covid-19. Kita berharap keberangkatan perdana ini dibarengi dengan penerapan protokol Covid-19 oleh jemaah," kata Afif.
Promosi Gaet Vidi Aldiano, BRI Edukasi Masyarakat Hindari Modus Penipuan Lewat Lagu
Ia mmengatakan keberangkatan jemaah umrah ini sudah melalui prosedur kesehatan ketat, mulai dari jemaah dikatakan layak untuk pergi, sampai di Tanah Suci, dan kembali ke Indonesia. Upaya tersebut dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya paparan Covid-19 varian Omicron.
Baca Juga: Ibadah Umrah di Era Pandemi Covid-19, Begini Syarat dan Prosedurnya
Salah satu anggota jemaah umrah, Nur Widya, 49, asal Jogja, mengaku harus menunggu dua tahun sebelum akhirnya bisa berangkat umrah ke Tanah Suci. "Dua kali tertunda ya, baru tahun ini bisa berangkat. Saya ndak percaya ya bisa berangkat. Baru mendapatkan informasi bisa berangkat itu Rabu pekan lalu," kata Nur sambil meneteskan air mata.
Salah satu keluarga dari jemaah umrah, Maryanto, 40, warga Banguntapan, Bantul, DIY, mengantarkan istrinya berangkat umrah. Anak Maryanto meneteskan air mata karena sang bunda harus meninggalkannya selama beberapa waktu untuk ibadah.
Baca Juga: Perdana, 30 Calon Jemaah Umrah asal Solo Diberangkatkan ke Tanah Suci
"Untuk karantina nanti sudah disediakan di Tanah Suci. Kembali ke Indonesia juga sudah diperintahkan untuk isolasi mandiri di Jakarta. Kebetulan istri saya tidak harus menunggu lama ya. Hanya sekitar satu bulan," terang Maryanto.