Esposin, SLEMAN -- Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengungkap 10 kasus dan menangkap 11 tersangka dalam kurun waktu dua bulan terakhir.
Sebanyak 11 tersangka itu terlibat kasus penyalahgunaan narkoba jenis ganja, sabu-sabu, pil alprazolam, dan trihexyphenidyl. Kasubdit III Ditresnarkoba Polda DIY, AKBP M. Mardiyono, menjelaskan pengungkapan 10 kasus tersebut berlangsung sepanjang November-Desember 2021.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Polda DIY menyita barang bukti 19,06 gram sabu-sabu, 18,6 gram ganja, 135 butir alprazolam, dan 134.571 butir trihexyphenidyl dari tangan 11 tersangka tersebut.
Baca Juga : Persis Solo Lolos ke Semifinal, Ribuan Suporter Konvoi
Salah satu kasus yang diungkap, yakni penjualan sabu-sabu melibatkan dua pelaku, yakni DMP, 41, dan BS, 42. Keduanya warga Kota Solo, Provinsi Jawa Tengah. Mereka diduga beroperasi di Solo dan Jogja.
"DMP kami tangkap di wilayah Prambanan, dekat lampu merah. Dia membawa sabu-sabu saat itu," ujarnya, Kamis (24/12/2021).
Polisi menemukan dua paket sabu-sabu masing-masing seberat 4 gram dan 5 gram dari tangan DMP. Dia mengaku membeli dua paket 10 gram sabu-sabu pada 25 November. DMP membayar Rp8 juta. Tersangka membayar dalam dua kali, yakni Rp5 juta kemudian Rp3 juta.
Baca Juga : Pria Sragen Ini Koleksi Lembaran Lontar Peninggalan Era Mataram
Polisi mengembangkan kasus tersebut dengan mendatangi tempat tinggal DMP di Solo. Polisi berhasil menangkap rekan DMP, yakni BS saat mendatangi rumah DMP di Solo.
Menurut Mardiyono, DMP kerap menginap dan meletakkan sabu-sabu di rumah BS. Tak hanya itu, BS juga membantu menjualkan sabu-sabu yang telah dibeli DMP.
Dari 10 gram sabu-sabu, lanjut Mardiyono, BS membaginya dalam 16 paket. Masing-masing paket berisi sekitar 0,5 gram hingga 1 gram. Setiap paket dijual Rp1 juta.
Baca Juga : Rekomendasi Film dengan Tokoh Santa Claus Ini Cocok Untuk Rayakan Natal
Dari setiap penjualan, BS mendapat upah Rp50.000 per paket. DMP mengaku mendapat sabu-sabu itu dari seorang teman. Polisi sedang memburu teman DMP tersebut. Polisi memasukkannya ke daftar pencarian orang (DPO).
Mardiyono menyampaikan mereka biasanya bertransaksi di lokasi dekat kantor DPRD Kota Solo. Rencananya, paket sabu-sabu itu akan dijual pada momen tahun baru. "Mungkin pasarnya agak banyak yang membutuhkan."