Esposin, NGAWI – Jelang Pilkada 2024, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Ngawi ditarget untuk melakukan perekaman e-KTP sebanyak 15.000 jiwa. Namun, menjelang penetapan daftar pemilih tetap (DPT) pada 22 September 2024 mendatang, Dispendukcapil Ngawi baru melakukan perekaman sekitar 8.000 jiwa.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dispendukcapil Ngawi Noor Hasan Muntaha saat ditemui di Mall Pelayanan Publik Ngawi, Kamis (12/9/2024). Menurutnya, hingga Agustus kemarin, masih ada 7.000 jiwa yang belum melakukan perekaman e-KTP.
Promosi Didukung BRI, Usaha Pisang Sale Mades di Parigi Sulteng Makin Berkembang
“Data terahir pada Agustus lalu masih ada 7.000 orang yang harus melakukan perekaman e-KTP sebelum Pilkada nanti,” katanya.
Noor Hasan menambahkan, pihaknya saat ini tengah memutar otak untuk memenuhi target sebelum pemilihan bupati dan wakil bupati Ngawi pada 27 November mendatang. Ia terus berupaya melayani masyarakat yang belum melakukan perekaman e-KTP dengan membuka layanan di beberapa tempat strategis.
Pasalnya, ketika ribuan orang itu belum mempunyai e-KTP sampai saat hari pencoblosan. Maka mereka terancam tidak bisa menyalurkan hak pilihnya untuk Pilkada Serentak 2024 mendatang.
“Kita tetap berupaya untuk semua pemilih baru itu bisa tercatat dan nantinya bisa mengagunakan hak pilihnya pada Pilkada 2024 mendatang,” imbuhnya.
Untuk itu, Dispendukcapil saat ini tengah bekerjasama dengan lembaga sekolah baik SMA, SMK, kantor desa yang ada di Ngawi untuk melakukan perekaman e-KTP. Selain itu petugas juga menggalakkan program jemput bola mendatangi langsung ke masyarakat yang tidak memungkinkan datang ke tempat perekaman seperti difabel dan lansia.
“Dalam rangka melakukan perekaman kita menjalin kerjasama dengan sekolah-sekolah kita lakukan perekaman langsung di sekolah dan desa-desa,” paparnya.
Noor Hasan juga memastikan untuk kebutuhan blanko saat ini masih aman dan tercukupi. Tak hanya untuk 7.000 pemohon e-KTP baru namun juga untuk masyarakat yang hendak memperbaiki KTP yang rusak atau rubah status.
“Sejauh ini pihak Dirjen Kependudukan selalu mencukupi kebutuhan blangko baik untuk perekaman pemilih pemula maupun penggantian e-KTP yang rusak juga perubahan statusnya,” ujarnya.
Menurut data Dispendukcapil Ngawi, penduduk pada semester pertama tahun 2024 tercatat ada 905.000 jiwa. Noor Hasan optimistis target 15.000 itu bisa tercapai sebelum Pilkada Serentak 2024 mendatang.
“Kita optimis kekurangan 7.000 yang belum melakukan perekaman e-KTP akan selesai sebelum Pilkada sebab kita melayani baik di sekolah, kantor desa maupun Mal Pelayanan Publik [MPP]” pungkasnya.