192 Encek (wadah kenduri) dari batang pisang berukuran sekitar seperempat meter dijajarkan di sebuah pendapa kecil di tepi Sungai Oya, Senin (23/4). Encek tersebut berisi berbagai hasil bumi seperti pisang, padi, jadah, ubi rebus dan ingkung ayam.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Setelah didoakan oleh sang pemangku adat, ratusan encek dibagikan kembali kepada masyarakat untuk dimakan bersama-sama. Tidak ada yang saling berebut untuk mendapatkannya. Semua mendapatkan bagian yang sama.
Ngalap berkah, demikian para warga menyebutnya, tak harus didapatkan dengan berdesak-desakkan seperti dalam gunungan upacara adat pada umumnya. Dengan mengantre pun, mereka mendapatkan makanan yang telah diberkati tersebut.
Ngalap berkah encek tersebut merupakan salah satu rangkaian dari ritual bersih sumber air Kyai Sejati di Gunungbang, Bejiharjo, Karangmojo. Ritual itu rutin dilaksanakan tiap Senin Pahing di bulan April.
“Ritual bersih sumber ini tujuannya untuk keselamatan di Gunungbang. Kami sudah melakukan ritual ini sejak puluhan tahun lalu,” kata Sandiyo, pemangku adat sumber Kyai Sejati kepada Harian Jogja.
Ritual bersih Kyai Sejati adalah ritual yang digelar untuk membersihkan tiga sumber air yang dikeramatkan warga setempat. Ketiganya terletak berdekatan di sekitar pendapa, yakni sumur lanang, sumur wedok, dan comberan. Konon, sumber air tersebut merupakan peninggalan Sunan Kalijaga. Warga bahkan mempercayai sumber air itu dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Selain ngalap berkah, dalam ritual tersebut juga dimeriahkan oleh berbagai atraksi seni menarik seperti tayub dan campursari. Ratusan warga baik dari Gunungbang maupun dari luar desa berbondong-bondong menyaksikan ritual yang digelar setahun sekali itu.
Ritual adat tersebut juga dihadiri Imawan Wahyudi, Wakil Bupati Gunungkidul.