Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) resmi berjalan sejak 1 Januari kemarin tetapi masih ada masyarakat yang belum memahami transformasi dari PT Askes ke BPJS.
Di kantor BPJS di Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari, Kamis (2/1/2013), masih ada warga yang kebingungan dengan perubahan itu. Beberapa warga datang silih berganti, dengan pertanyaan seputar BPJS.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Salah satunya yakni Sri Lestari, yang menanyakan resep kacamata. Sri menanyakan apakah alurnya masih sama seperti ketika masih bernama Askes.
Kepala Operasional BPJS Kesehatan Gunungkidul Fatma Kurniawati menuturkan sosialisasi sudah digenjot sebelum transformasi. Sosialisasi sudah merambah sampai tingkat kecamatan. Namun, ia tidak menutup kesempatan warga untuk meminta keterangan lebih jelas mengenai BPJS.
“Sedangkan untuk resep kacamata alurnya masih sama yakni setelah pasien memeriksakan diri ke rumah sakit kemudian mendapatkan resep kacamata, pasien terlebih dahulu ke BPJS untuk melakukan legalisasi. Setelah itu baru menuju optik yang ditunjuk BPJS,” jelas dia.
Fatma menambahkan belum menemui kendala secara teknik. Ia berharap tidak akan menemui kendala selama BPJS berjalan. Ia memaklumi banyak warga yang bingung lantaran masih proses transformasi.