Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Paguyuban Dukuh DIY (Semar Sembogo) mewanti-wanti agar jabatan ketua paguyuban para kepala dusun itu tidak disalahgunakan menjadi batu loncatan duduk di kursi kepala desa.
Ketua Semar Sembogo Sukiman Hadiwijoyo menuturkan hal itu berlaku bagi seluruh paguyuban dukuh di DIY, termasuk Gunungkidul, yang baru saja memiliki ketua anyar, yakni Anjar Gunantoro.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
“Saya harap Anjar mampu menjalankan tugasnya sebagai ketua dengan baik. Jangan sampai jabatan disalahgunakan untuk mengumpulkan massa atau untuk kepentingan politik,” paparnya, Selasa (21/1/2014).
Mengenai ketua paguyuban menjadi kepala desa, Sukiman meminta agar ketua paguyuban yang baru menjalankan tugas sampai selesai. Jangan sampai putus di tengah jalan karena akan membuat paguyuban goyah akibat gonta-ganti pemimpin.
“Habiskan dulu masa jabatannya satu atau dua periode. Paguyuban kadus dibuat untuk mengusung keistimewaan. Selain itu agar dukuh itu saling kenal dan saling bertukar pengetahuan dan pengalaman. Paguyuban juga berfungsi untuk memperjuangkan nasib kadus,” tutur Sukiman.
Janaloka baru saja menggelar musyawarah daerah pada 18 Januari lalu di Wiladeg, Karangmojo. Salah satu agenda yakni mencari sosok pemimpin yang baru, setelah ketua lama, Sutiyono, menjadi Kadesa Banyusoco, Playen.
Anjar Gunantoro mengaku akan melaksanakan tugasnya sebagai ketua dengan maksimal. Ia pun menjamin tidak akan menyalahgunakan jabatannya. Anjar berniat untuk menjalankan tugasnya sesuai dengan masa jabatan, yakni lima tahun.