Harianjogja.com, KULONPROGO-Komisi Irigasi Kulonprogo mengeluarkan keputusan jadwal pengeringan aliran air untuk pertanian menuju saluran irigasi Kalibawang.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Kepala Bidang Pengairan, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPKP) Kulonprogo, Hadipriyono mengatakan, pengeringan dijadwalkan akan berlangsung selama tiga setengah bulan, dimulai 15 April sampai 31 Juli 2018.
"Pengeringan dilakukan untuk perbaikan saluran irigasi Kalibawang yang rusak. Jadwal pengeringan sudah disepakati dan menjadi keputusan pada sidang Komisi Kabupaten," kata dia, Senin (5/2/2018).
Dampak dari pengeringan aliran air tersebut, ribuan hektare areal persawahan golongan II di wilayah Kulonprogo akan kehilangan satu musim tanam padi. Sementara itu air dari Waduk Sermo diperkirakan hanya cukup untuk pengairan tanam padi sekitar 21 hari di persawahan golongan I.
"Jadwal pengeringan juga mempertimbangkan langkah meminimalisir kehilangan produksi panenan padi di wilayah Kulonprogo. Hanya memang, nantinya bagi sebagian petani penggarap sawah golongan II yang tidak menaati pola tata tanam tahunan, tidak dapat tanam padi kedua [MT II]," terangnya.
Petugas Operasional dan Pemeliharaan (OP) Saluran Irigasi Kalibawang, Basito menjelaskan, nantinya air dari Sungai Progo akan kembali dialirkan ke saluran irigasi Kalibawang pada 1 Agustus 2018. Petani dapat kembali bercocok tanam menggunakan acuan Peraturan Bupati (Perbup) Kulonprogo mengenai Pola Tata Tanam Tahunan 2018/2019.