Investasi Gunungkidul diminati, banyak perusahaan yang masih mengurus izin
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Gunungkidul menyebut ada 33 perusahaan yang akan berinvestasi di Gunungkidul, namun masih belum merampungkan perizinan.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu, Kabupaten Gunungkidul, Hidayat menyebut masih terdapat 33 perusahaan yang masih belum beroperasi, lantaran masih terganjal izin.
“Ada yang sudah memiliki izin lokasi, tapi sebagian sudah ada yang mulai bekerja dan ada yang belum beraksi. Yang masih belum tuntas perizinannya masih cukup banyak,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Selasa (21/2/2017).
Sejumlah izin, seperti izin lingkungan, izin ganguan, dan izin operasional harus dikantongi oleh perusahaan, sesuai dengan jenis usaha masing-masing. Menurut Hidayat idelanya perizinan semua sudah lengkap dulu baru beroperasi.
Namun jika sudah mengantongi izin mendirikan bangunan, maka tidak masalah bila mendirikan bangunan terlebih dahulu. Baru kemudian izin operasi diurus saat akan beroperasi.
“Yang besar-besar, seperti resort-resort ini memang banyak yang masuk izinnya, tapi belum beraksi. Izin lokasinya sudah, tapi mereka kan belum mengurus izin lainnya. Masih banyak yang belum selesai seperti izin lingkungan dan izin ganguan, atau izin lainnya sesuai dengan jenis usahanya,” kata dia.
Beberapa perusahaan yang masih belum merampungkan perizinan terdiri dari macam-macam usaha, mulai dari hotel, rumah sakit, rumah makan, hingga resort. Kata dia, 33 perusahaan tersebut akan segera diinventarisir. Pihaknya akan menemui langsung untuk menghetahui persoalan dan masalah yang dihadapi dalam proses pemenuhan izin.
Lanjutnya lagi, sejumlah perusahaan yang masih dalam proses merampungkan perizinan tersebut merupakan perusahaan nasional. Selain itu ada pula perusahaan nasional yang investornya berasal dari warga negara asing. “Resort yang akan di bangun di Pantai Krakal itu investornya pengusaha nasional dan pengusaha Australia,” sebutnya.