Esposin, MAGETAN – Limbah kaleng cat biasanya hanya dimanfaatkan sebagian warga hanya untuk wadah air hingga tempat pot bunga yang tidak memiliki nilai ekonomi. Namun, di tangan Seno, 81, warga Kelurahan Tawanganom, Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, kaleng bekas kemasan cat diubah menjadi ornamanen penghias lampu atau biasa disebut lampion yang cantik.
Tumpukan kaleng bekas cat ukuran satu kilogram hingga lima kilogram yang sudah terpola maupun belum terlihat di pekarangan rumah milik Seno. Kaleng bekas cat itu merupakan bahan utama untuk membuat hiasan lampu gantung.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Hiasan Lampu gantung buatan Seno yang berasal dari barang bekas itu berbentuk cembung pada bagian tengahnya. Dengan berwarna dasar putih dan dipadukan dengan bentuk rantai yang terbuat dari bekas kaleng cat, hiasan lampu itu tak nampak jika berasal dari barang bekas. Bahkan terkesan mewah ketika dipadukan dengan sorot lampu pada malam hari.
Ide awal Seno membuat lampu gantung itu berawal ketika dirinya sudah purna tugas sebagai Direktur Teknik PDAM Lawu Tirta Magetan. Dirinya merasa perihatin dengan bayaknya kaleng cat bekas di sekitar rumahnya yang tidak termanfaatkan. Hingga akhirnya Seno mengkreasikan dan membuat kap lampu gantung yang menawan.
”Awalnya saya melihat kaleng-kaleng bekas cat itu kok tidak termanfaatkan, makanya saya coba kreasikan dan beberapa kali percobaan. Akhirnya saya putuskan untuk membuat kap lampu ini,” katanya ditemui di rumahnya, Minggu (21/7/2024).
Seno memastikan meskipun kreasinya itu terbuat dari bahan dasar plastik, namun olahan tangannya itu dinilai awet dan tidak meleleh. Bekas kaleng cat itu memiliki ketebalan yang tahan terhadap panas yang dihasilkan dari sorotan lampu. Hal itu sudah diujinya sejak 2012 silam.
“Meskipun dari plastik ini awet terhadap panas. Saya sudah uji coba dari 2012 sampai sekarang masih aman. Perawatannya juga mudah sekali, tinggal dicopot langsung disemprot pakai air pun bisa. Dan itu aman soalnya bahannya dari plastik dan biasanya kotorannya hanya debu,” paparnya.
Selain memenuhi permintaan dari sekitar wilayah Kabupaten Magetan, hasil karya skala rumahan ini sudah mencapai luar pulau seperti Bali dan Gorontalo. Biasanya, kaleng bekas cat yang sudah berbentuk penutup lampu itu digunakan untuk mempercantik cafe, gazebo, dan juga teras rumah. Untuk harganya mulai dari Rp25.000 hingga Rp150.000. Harga ini tergantung bentuk dan ukuran lampion.
“Alahamdulilah sekarang tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam Magetan dan luar Magetan seperti Ngawi, Madiun dan Ponorogo. Namun juga sering dipesan dari Bali dan juga pernah ke Gorontalo juga,” ujarnya.
Seno berharap dengan memanfaatkan barang-barang bekas untuk dimanfaatkan serta diubah menjadi barang yang memiliki ekonomi tinggi, maka dapat mengurangi menumpuknya sampah yang tidak termanfaatkan. Selain itu juga mampu menambah penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
“Harapannya kegiatan positif seperti ini tertular kepada masyarakat lain. Selain bisa berkarya sekaligus mendatangkan nilai ekonomis juga,” tandasnya.