Esposin, SALATIGA -- Pandemi Covid-19 meninggalkan duka bagi sebagian masyarakat Kota Salatiga, tak terkecuali anak-anak. Mereka kehilangan orang tua akibat virus corona atau Covid-19.
Catatan Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga, sejak awal pandemi hingga Agustus 2021, sudah ada 99 anak di Salatiga yang kehilangan orang tuanya karena terpapar Covid-19.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Hal itu diungkapkan Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, saat menerima santuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) di kediamannya, Kamis (16/9/2021).
Baca juga: Alhamdulillah, Ahli Waris Pasien Covid-19 di Salatiga Dapat Dana Tali Asih, Ini Besarannya
Bantuan dari Baznas berupa 21 paket perlengkapan sekolah itu rencana diberikan kepada anak-anak yang terdampak pandemi Covid-19. Atau yang orang tuanya meninggal dunia karena terpapar Covid-19.
“Berdasarkan data sampai Agustus 2021, ada 99 anak di Salatiga yang orang tuanya meninggal karena Covid-19. Baznas Jateng telah mengawali dengan memberikan bantuan kepada 21 anak. Selain itu, Baznas Kota Salatiga juga memberikan 15 paket sekolah. Juga meminta kepala dinas terkait memfasilitasi anak-anak yang belum mendapat bantuan,” ujar Yuliyanto.
Menurut Yuliyanto, bantuan berupa paket perlengkapan sekolah itu sangat tepat diberikan kepada anak-anak. Apalagi, saat ini Salatiga sudah memulai menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah secara terbatas.
“Sehingga, anak-anak membutuhkan perlengkapan untuk memulai aktivitas di sekolah,” imbuh Yuliyanto.
Baca juga: Berhentikan Pengendara Motor hingga Terjatuh, Polisi Semarang Dihukum Disiplin
Yuliyanto pun berharap anak-anak penerima bantuan itu tetap bersemangat dan belajar dengan giat untuk menggapai cita-citanya.
Sementara itu, Ketua Baznas Jateng, K.H. Ahmad Daroji, mengaku tidak hanya menyiapkan bantuan paket perlengkapan sekolah kepada anak-anak yatim piatu korban Covid-19. Pihaknya juga berencana memberikan bantuan berupa pendidikan sekolah melalui sejumlah pondok pesantren.
“Tidak hanya bantuan ini saja, tentunya diberikan bantuan pendidikan sekolah juga bagi anak-anak yang bersedia masuk pondok pesantren. Maka, pihak pondok pesantren siap menampung anak-anak yatim piatu untuk melanjutkan pendidikannya,” jelas pria yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jateng itu.