Esposin, SIDOARJO -- Dua tenaga kesehatan atau nakes di Sidoarjo, Jawa Timur atau Jatim, meninggal dunia setelah sebelumnya terkonfirmasi positif terjangkit Covid-19, Senin (7/7/2020).
Dua nakes terpapar Covid-19 yang telah meninggal dunia tersebut bertugas di Puskesmas Krembung dan Puskesmas Kedungsolo Kecamatan Porong Sidoarjo.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Detikcom melansir kedua nakes meninggal itu yakni dr. Agus Pramono, 49, dokter umum yang bertugas di Puskesmas Desa Kedungsolo, Kecamatan Porong. Kemudian Ida Istiningtyas, 36, bertugas sebagai bidang senior di Puskesmas Kecamatan Krembung, Sidoarjo.
Kasus Covid-19 Madiun: Kemarin Istri, Hari Ini Giliran Suami Dinyatakan Positif
"Benar mas, kembali ada kabar duka, dari dua tenaga kesehatan Sidoarjo. Keduanya terkonfirmasi positif virus Corona," kata Syaf saat dihubungi, Selasa (8/7/2020).
Syaf menjelaskan dua tenaga kesehatan itu bertugas di Puskesmas Kedungsolo Porong dan Krembung. Sebelum meninggal, kedua nakes sempat dirawat di rumah sakit rujukan di Sidoarjo.
"Untuk yang dokter dirawat di rumah sakit rujukan selama 8 hari. Sedangkan bidan yang bertugas di Puskesmas Krembung dirawat selama 3 hari," terang Syaf.
1 Santri Positif Covid-19, Pondok Gontor 2 Ponorogo Berlaku Karantina Wilayah
Selain positif Covid-19, kedua nakes itu diketahui sama-sama memiliki penyakit penyerta."Kedua tenaga kesehatan itu memiliki komorbid atau penyakit penyerta," tandas Syaf.
Risiko Penularan
Pada bagian lain, Anggota Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengingatkan bahwa berada di zona hijau bukan berarti aman dari risiko penularan Covid-19."Warna hijau bukan berarti aman. Jadi jangan pernah mengatakan ada wilayah yang aman karena masing-masing wilayah pasti punya risiko," katanya dalam acara diskusi yang disiarkan dari Graha BNPB, Jakarta, Rabu, dan dilansir Antara.
Alhamdulillah! Sudah 2 Pekan Tak Ada Penambahan Pasien Positif Covid-19 di Kabupaten Madiun
Kabupaten atau kota yang berada di zona hijau, ia menjelaskan, hanya punya risiko penularan Covid-19 lebih rendah dibandingkan dengan daerah yang berada di zona kuning, oranye, dan merah.Pemetaan zonasi risiko penularan Covid-19 dilakukan setiap pekan berdasarkan kajian epidemiologi di setiap daerah.
Satu daerah dimasukkan dalam zona hijau, kata dia, kalau tidak mengalami penambahan kasus Covid-19 dalam empat pekan atau belum pernah punya kasus Covid-19.