Harianjogja.com, SLEMAN-- Peran perempuan dalam membangun integritas bangsa dinilai lebih sahih daripada keberadaan hukum baku. Pembentukan karakter ini yang menjadi bagian dari pembangunan sistem integritas oleh KPK hingga 2023 mendatang.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Hal tersebut disampaikan Saut Situmorang, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam acara pembukaan Training of Trainee Saya, Perempuan Anti Korupsi (SPAK) untuk Perempuan Disabilitas di Depok, Sleman pada Rabu (15/11/2017). “Ibu sangat efektif untuk proses check dan balance, ketika secara formal tidak ampuh, secara informal bahkan lebih ampuh dan sahih dibandingkan dengan KUHP,” jelas Saut Situmorang.
Menurutnya, keberadaan SPAK merupakan bentuk nyata bagaimana Indonesia berupaya mempelajari peranan perempuan dalam membangun karakter bangsa. Perempuan sebagai ibu juga berperan penting menanamkan nilai integritas kepada anak sejak usia dini. Sembari berseloroh, pria ini mengatakan jika istri kerap melakukan proses check and balance ini terhadap kegiatan suami untuk kegiatan keseharian, sehingga juga bisa diterapkan untuk hal lainnya termasuk dalam pencegahan korupsi.
Pencegahan korupsi salah satunya dilakukan dengan pembentukan sistem integritas agar setiap pribadi memiliki kesadaran.Hal ini, tambah Saut, yang diupayakan dengan adanya SPAK sebaga gerakan pembangunan integritas yang tegas. Ia menyampaikan jika lembaga yang dipimpinnya bertujuan untuk membangun kesejahteraan dan daya saing. Hal ini erat kaitannya dengan gerakan pemberantasan korupsi untuk mempercepat capaian kesejahteraan masyarakat.