Harianjogja.com, JOGJA- Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi turunnya anka hunian hotel saat libur Lebaran di Jogja.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Ketua Persatuan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) DIY Istijab M. Danunegoro menyebutkan mengenai tipe liburan tahun ini yang lebih panjang di H- namun pendek di H+.
"Minim dan mahalnya harga tiket transportasi menuju DIY juga berpengaruh mengurangi kunjungan wisata ke wilayah ini," katanya, belum lama ini.
Adapun alasan utama menurutnya adalah makin banyaknya kamar di DIY sedangkan tamu yang berkunjung masih tetap.
Menurut dia di 2013 ini terdapat tambahan sekitar tujuh hotel dan 2.000 kamar baru di DIY. "Suplai kamar bertambah namun kue wisatawan yang diperebutkan masih tetap," katanya.
Kondisi tersebut pun membuat beberapa hotel yang tadinya menerapkan tarif tambahan akhirnya membatalkan atau mengurangi adanya tarif tambahan.
"Karena tamu masih belum maksimal, akhirnya ada yang membatalkan atau mengurangi surcharge sekitar lima hingga 10 persen," katanya.
Pihaknya pun berharap agar di akhir Agustus ini, tingkat hunian masih akan tinggi, meskipun libur Lebaran telah berakhir. "Akhir Agustus ini, harapan kami MICE sudah kembali ramai," katanya.