regional
Langganan

Ini Alasan Ganjar Pranowo Usulkan Pemotongan Gaji ASN - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Alif Nazzala Rizqi  - Espos.id Regional  -  Minggu, 3 Mei 2020 - 01:20 WIB

ESPOS.ID - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Istimewa)

Semarangpos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengusulkan pemotongan 50% gaji aparatur sipil negara alias ASN kepada pemerintah pusat dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas), Kamis (30/4/2020).

Ia menegaskan pemotongan gaji ASN itu bukan persoalan besaran nominal atau persentase. Pada masa wabah penyakit ini, menurut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, salah satu kekuatan besar yang dimiliki negara ini mesti turun gunung, yaitu para ASN.

Advertisement

Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan merelokasi dan merealokasi anggaran untuk penanganan agar semakin banyak masyarakat diselamatkan. Pada level provinsi, bahkan dialokasikan anggaran Rp2,2 triliun untuk mengurangi dampak pandemi Covid-19.

Bukan Hanya Memesona, Bledug Kuwu Grobogan Juga Punya Legenda Unik

Advertisement

Bukan Hanya Memesona, Bledug Kuwu Grobogan Juga Punya Legenda Unik

Dia tak tahu pasti apakah dana itu mencukupi. "Saya khawatir, yang diprediksi Juni selesai, justru di Jateng baru sampai puncak, apalagi seperti yang disampaikan Pak Yuri dari Gugus Tugas, Semarang bisa jadi episentrum baru karena transmisi lokal telah terjadi," kata Gubernur Ganjar Pranowo di Kota Semarang, Jateng, Sabtu (2/5/2020).

Ganjar mengemukakan semua pihak mesti turun tangan untuk menambal kemungkinan kekurangan dalam penanganan Covid-19. Dari sisi anggaran, katanya, salah satunya karena untuk skala nasional dibutuhkan anggaran yang sangat besar.

Advertisement

Tumbasin.id Jadi Solusi Belanja saat Social Distancing di Semarang

"Kemarin di Musrenbang saya usulkan agar ada pemotongan gaji atau pendapatan yang bisa kita berikan kepada rakyat. Nah bagaimana sensitivitas bisa kita berikan dalam kondisi seperti ini?" kata Ganjar.

Sebenarnya yang Ganjar harapkan dari pemotongan gaji ASN adalah spirit berbagi saat negara dalam kondisi krisis. Oleh karena itulah, dalam Musrenbang tersebut, untuk pemotongan pendapatan Ganjar mengambil contoh ASN golongan III.

Ketuk Empati

Dengan penyebutan contoh tersebut, Ganjar berharap seluruh ASN apa pun golongan dan jabatannya terketuk untuk berempati. "Sebenarnya bukan soal golongannya, bukan persentasenya. Kalaulah soal gradual bisa dilakukan, dimulai saja dari pejabatnya dulu. Maka tadi ada yang nanya, gubernur berani tidak gajinya dipotong 85 persen. Maaf, untuk gaji tidak pernah saya ambil sejak 2013, saya kembalikan," kata Ganjar.
Advertisement

Aplikasi Nyayur.id Jadikan Warga Salatiga Seakan Panen Sayur

Ganjar bahkan menegaskan jangankan sekadar gaji, seluruh pendapatnya pun siap dipotong untuk penanganan Covid-19. Asumsi Ganjar, jika seluruh kepala daerah, bahkan sampai pusat juga punya komitmen seperti itu pasti akan memberi energi positif pada penanganan Covid-19 dan akan diikuti oleh jajarannya.

Ganjar mengatakan dengan langkah demikian betapa banyak kebutuhan masyarakat yang bisa tercukupi. "Ini untuk menunjukkan komitmen, tidak perlulah kita bicara satu tahun, tapi satu bulan, dua atau tiga bulan itu sudah bagus kita untuk mengkontribusikan itu. Jika problem yang ada di masyarakat bisa di-insert dengan rasa kemanusiaan dan persatuan yang kita miliki, masyarakat bisa merasakan kita hadir."

Advertisement

Es Krim Toko Oen Semarang Janjikan Kesegaran Legendaris

Meskipun ada yang bersepakat dengannya, Ganjar Pranowo pun tidak memungkiri ada sebagian pihak yang menolak usulannya tersebut. Pemerintah pusat pun juga belum memberi tanggapan atas usulannya itu.

Tapi, karena sebagai masukan, Ganjar berharap usulan itu dipertimbangkan betul-betul. Harapannya, pemotongan pendapatan itu bisa menjadi pemicu semangat untuk berempati dalam kondisi yang sulit diperkirakan.

"Empati intinya. Kita tunjukkan profesionalisme. Jangan lagi nanti bicara soal distribusi yang repot. Kan yang ngurus data kita, tugas dan kerjaan kita. Maka ayo tunjukkan itu. Kita tunjukkan bahwa ya kita profesional. Artinya sensitivitas ini mesti kita bangun sebagai anak-anak bangsa secara bersama-sama," paparnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Rahmat Wibisono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif