Esposin, SEMARANG -- Peninggalan dari masa lampau dirawat sebagai bukti sejarah di Indonesia. Bahkan di beberapa lokasi, kota tua dijadikan destinasi wisata, tak terkecuali di Jawa Tengah (Jateng). Berikut empat kota tua di Jawa Tengah (Jateng) dilansir Espos.id dari berbagai sumber.
Kota tua kerap diartikan sebagai kota yang banyak memiliki peninggalan sejarah seperti bangunan kuno. Hal ini pun menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk mengunjungi kota tua.
Promosi BRI Klasterku Hidupku Dorong Pemberdayaan Perempuan lewat Usaha Tani di Bali
1. Semarang
Kota Semarang merupakan wilayah di Jawa Tengah (Jateng) yang memiliki kawasan kota tua dengan banyak gedung-gedung bersejarah. Kawasan itu disebut Kota Lama atau yang kerap mendapat julukan Little Amsterdam, karena tata letak kotanya mirip dengan ibu kota negeri kincir angin.
Kota Lama menjadi salah satu point of interest destinasi wisata di Semarang. Bangunan-bangunan di Kota Lama memiliki gaya arsitektur Eropa zaman dulu.
Pada saat Belanda masih menduduki Indonesia, sekitar tahun 1700-an Semarang menjadi pusat perdagangan dan militer. Hingga kini sisa-sisa bangunan di Kota Lama masih bisa kita lihat. Destinasi Wisata yang paling terkenal di Semarang adalah Lawang Sewu dan Gereja Blenduk.
2. Salatiga
Letak Kota Salatiga berada di antara Semarang dan Solo. Kota ini memiliki suhu udara yang teduh dan sejuk karena posisinya dekat Gunung Merbabu. Kota Salatiga dulunya menjadi destinasi wisata orang Belanda karena keberadaan Gunung Merbabu dan udaranya yang teduh.
Bangunan-bangunan tua peninggalan Belanda bisa ditemui di sepanjang Jalan Diponegoro, Jalan Sudirman, dan Jalan Hasanuddin. Peninggalan Belanda yang terkenal adalah Gereja GPIB Tamansari dan Hotel Pension Van Blommestein.
Banyaknya bangunan tua ini pun membuat Salatiga layak masuk dalam daftar kota tua di Jawa Tengah.
3. Rembang
Kota tua Lasem, berada di salah satu kecamatan di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah (Jateng), yang sekarang menjelma menjadi destinasi wisata. Lasem sebenarnya telah menjadi daerah turis sejak awal abad 20 dengan julukan kota batik, kota santri dan Tiongkok kecil.
Kota tua yang dibelah oleh Jalan Raya Pos bikinan masa Daendels ini memiliki beberapa lapisan kebudayaan mulai dari prasejarah, Hindu Budha, Majapahit, China, Islam, dan Eropa. Di kota ini, banyak patung kuno hingga kelenteng yang masih sangat terawat. Salah satu kelenteng yang sangat terkenal di kawasan tempat wisata Kota Tua Lasem adalah Kelenteng Cu An Kiong.
Kelenteng yang sangat tua ini pernah digunakan sebagai lokasi syuting untuk film Ca-bau-kan. Kelenteng ini menyimpan banyak sejarah karena telah dibangun sejak abad ke-16. Kelenteng Cu An Kiong juga berlokasi di tempat yang sangat strategis, yaitu di depan Sungai Lasem.
Selain kelenteng, tempat lain yang menarik untuk kita kunjungi ialah Rumah Lawang Ombo. Rumah yang kabarnya sudah berdiri sejak era 1700-an ini dulu milik imigran asal Tingkok Tong Kay dan Tong Day. Dua kakak beradik ini rutin mendatangkan candu alias opium dari China ke Lasem.
4. Solo
Kota Solo menyimpan banyak peninggalan yang kental, baik dari pemerintahan kerajaan Jawa Kuno hingga kolonial Belanda yang masih berpengaruh hingga kini. Tidak mengherankan jika jejak kependudukan Belanda masih kita lihat.
Salah satu bangunan peninggalan Belanda di Solo adalah Loji Gandrung dan Omah Lowo. Bangunan-bangunan arsitektur Belanda kuno bisa kita lihat di sepenjang Jalan Slamet Riyadi.