Infrastruktur Bantul berupa Jembatan Nambangan perlu penanganan segera
Harianjogja.com, BANTUL —Terkatung-katungnya penanganan Jembatan Inspeksi yang menghubungkan Dusun Nambangan dan Dusun Nangsri Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong kini membutuhkan respon cepat dari pemerintah. Hal itu seiring dengan tingginya debit air sungai opak yang mulai menerjang kontruksi jembatan hingga miring.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Bupati Bantul, Suharsono saat meninjau kondisi jembatan pada Minggu (4/12/2016), mengatakan perlu adanya penanganan yang cepat dari pemerintah.
Kata dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul akan segera melakukan perbaikan untuk mengantisipasi kerusakan yang lebih parah. Perbaikan sementara dengan mengunakan beronjong atau talut yang dianggarkan dari dana darurat belanja tak terduga.
“Ini wewenangnya Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak [BBWSSO], Pemda DIY. Tapi ternyata BBWSSO enggak ada dana. Karena ini kebutuhan pokok, yang sekiranya darurat ya nanti pakai anggaran darurat ” ujarnya.
Suharsono menyatakan Pemkab hanya dapat melakukan perbaikan sisi sungai dengan mengunakan bronjong, agar kontruksi jembatan tidak bergeser lagi. Hal itu dilakukan sembari menunggu kesiapan dana, lantaran pembangunan jembatan kata dia menjadi tanggung jawab BBWSSO.
Meskipun jembatan konsisinya saat ini sangat membahayakan untuk dilintasi. Pemkab, kata dia tidak dapat membongkar jembatan itu, lantaran jembatan itu bukan aset Pemkab.
Sementara yang dapat dilakukan adalah dengan menutup jembatan. Dia meminta kepada Kepala Desa Seloharjo untuk menutup jembatan tersebut terlebih dahulu. Pasalnya saat debit air Sungai Opak meninggi, jembatan sangat berbahanya untuk dilintasi.
“Nanti saya akan meminta kepada Pak Kades untuk menutupnya, jangan sampai ada yang nekat melintas. Kalau perlu ditutup permanen” ujarnya.