Esposin, KULONPROGO -- Jalan menuju Yogyakarta International Airport (YIA) khususnya pada ruas Jalan Jogja-Wates saat ini dalam proses perbaikan. Selama perbaikan jalan, arus lalu lintas di jalan tersebut akan dilakukan rekayasa lalu lintas.
Total panjang perbaikan jalan nasional tersebut terhitung dari tahun 2022-2023 adalah 7,63 kilometer dengan lebar jalan 11 meter. Khusus pada 2023, anggaran perbaikan yang berasal dari Kementerian PUPR mencapai Rp50 miliar.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Adapun titik ruas jalan yang diperbaiki itu berada di wilayah Sentolo yang menjadi salah satu akses menuju YIA dari Jogja jika menggunakan kendaraan bermotor. Perbaikan jalan nasional yang melintas di Kapanewon Sentolo kembali dilanjutkan setelah sempat berhenti karena periode Lebaran 2023. Dengan begitu, sistem buka-tutup diberlakukan kembali.
Sistem buka tutup ini dilakukan karena ada perbaikan khususnya pada ruas jalan dari arah Wates menuju Jogja atau ruas jalan sisi utara yang dilakukan perbaikan. Sehingga para pengguna jalan dari arah Jogja maupun dari arah Wates harus saling berbagi untuk memanfaatkan ruas sisi selatan (Jogja-Wates).
Sistem buka tutup dilakukan sendiri oleh pelaksana proyek dengan secara bergantian memberikan aba-aba kepada para pengguna jalan kapan harus berhenti dan berjalan. Adapun petugas yang berjaga di sisi barat melakukan komunikasi lewat HT dengan petugas di ujung timur untuk koordinasi kapan pengguna jalan diberi izin untuk melintas.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.1 Provinsi DIY, Ersy Perdhana, mengatakan perbaikan tersebut telah dilanjut dari beberapa hari yang lalu, setelah periode Lebaran selesai.
“Perbaikan jalan itu masih kurang sekitar dua kilometer lagi. Sekitar bulan Oktober atau November tahun ini sudah selesai,” kata Ersy dihubungi pada Jumat (12/5/2023).
Saat ini, jalan menuju Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA) tersebut kembali menggunakan sistem buka-tutup. Perbaikan jalan yang dilakukan secara bertahap sejak tahun 2017 tersebut dilakukan karena kondisi dasar tanah lunak, sehingga menyebabkan permukaan jalan bergelombang.
Guna mencegah terjadinya kerusakan pada permukaan atau struktur jalan, jalan tersebut terlebih dahulu dilapisi dengan geomembrane sebagai pemisah. Dengan demikian, air tidak merusak struktur tanah secara signifikan. Karena jika struktur tanah terganggu, maka permukaan jalan akan mudah rusak.